Kader PDIP, Ferdinand Hutahean mendorong Anies Baswedan maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta. Meski ia mengaku tak suka dengan Anies.
Ferdinand mengatakan, hal tersebut cara untuk menghentikan nafsu politik kelompok lain. Mengingat Anies saat ini belum memiliki partai pengusungnyang cukup untuk tiket di Pilkada.
“Meski saya tak suka dengan Anies, tapi untuk menghentikan nafsu politik dinasti,” ungkapnya dikutip fajar.co.id dari unggahannya di X, Minggu (11/8/2024).
Ia berharap PDIP mendukung Anies. Agar bisa mengalahkan calon Koalisi Indonesia Maju (KIM).
“Saya berharap PDIP dukung Anies yang bisa kalahkan calon KIM,” ucapnya.
Ia memberi saran, agar Anies dipasangkan dengan Charles Honoris. Kader PDIP yang juga anggota DPR RI.
Jika itu dilakukan, maka menurutnya bisa menjadi penyeimbang bagi Anies yang dikenal dengan politik identitas.
“Pasangkan Anies dengan Kader PDIP misalnya Charles Honoris yang mewakili Minoritas, sehingga stigma politik identitas terhapus!” pungkasnya.
PDIP sendiri mengakui menjalin komunikasi dengan Anies Baswedan. Anies pun mengakui hal serupa.
"Kita berkomunikasi dengan semua. Dengan PDIP ada komunikasi, dengan partai-partai yang lain ada komunikasi. Terus kita jaga komunikasinya. Dan Pak Hasto itu bukan kenal saya, baru sekarang. Kami kuliah bareng-bareng di kampus di Jogja," kata Anies, kepada wartawan di JIS, Jakarta, Sabtu (10/8/2024).
Soal peluang dirinya diusung PDIP, ia tak menjawab detail.
"Kita semua ingin aspirasi warga Jakarta itu tersalurkan ke partai. Jadi, ini yang saya berkali-kali tegaskan," ujarnya seperti dikutip dari fajar
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan PDIP dan Anies Baswedan terus berkomunikasi belakangan ini di tengah isu penjegalan di Pilkada Jakarta 2024.
Hasto menyatakan Anies kerap menginfokan pelbagai kegiatannya, seperti saat menyambangi pondok pesantren beberapa waktu lalu.
"Ya dikomunikasikan, kemarin Pak Anies misalnya datang ke pondok pesantren yang dipimpin oleh abah KH Syarif Hidayatullah, ya beliau juga mengkomunikasikan," kata Hasto di Hotel Artotel, Jakarta, Minggu (11/8).
Hasto menilai ada pihak-pihak yang tak ingin berkontestasi secara sehat di Pilkada Jakarta. Sebab, pihak ini khawatir dengan sosok yang memiliki popularitas secara elektoral.
Ia menilai demokrasi tak akan dibendung oleh kekuasaan. Baginya, rakyat akan muncul untuk melakukan koreksi.***
