Pengamat politik Rocky Gerung mengkritik Presiden Jokowi atas pernyataannya mengenai Istana Merdeka dan Istana Bogor yang dianggapnya berbau kolonial.
Gerung menilai bahwa Jokowi tidak hanya mencium bau kolonial, tetapi juga mempraktikannya dengan mengadaptasi politik kolonial dalam pemerintahan.
"Dia mencium, dia menghirup, dia praktikkan kolonialisme itu. Dia merekolonialosasi bangsanya sendiri," ujar Gerung dikutip dari unggahan akun X @ILCTalkShow (15/8/2024).
Menurut Gerung, Jokowi seolah-olah menganggap bahwa menjalankan politik kolonial adalah cara untuk bertahan.
"Diam-diam Jokowi menganggap bahwa menjadi kolonial itu, memungkinkan dia bertahan," ucapnya.
Ia menilai bahwa strategi Jokowi memecah-belah partai-partai politik seperti PDIP, Demokrat, dan PKB mencerminkan praktik politik kolonial yang mengutamakan penguasaan dan kontrol.
"Yang dilakukan Jokowi persis politik kolonial. Memecah belah PDIP, Demokrat, PKB, apa Partai yang tidak dipecah Jokowi?," tukasnya.
Gerung menganggap bahwa Jokowi telah sepenuhnya menyesuaikan diri dengan budaya kolonial, baik dalam gaya hidup maupun dalam strategi politiknya.
"Jadi sempurna Jokowi hidup di gedung-gedung kolonial dan sempurna dia praktikkan," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Istana Merdeka, Istana Negara di Jakarta, dan Istana Bogor merupakan lokasi bersejarah bagi bangsa Indonesia. Bahkan ketiga istana itu telah digunakan enam presiden sebelumnya.
Namun, bagi Presiden Jokowi, ketiga istana tersebut merupakan tempat yang dulunya dihuni oleh Gubernur Jenderal Belanda.
Jokowi pun selalu terbayang serta mencium bau-bau kolonial saat bekerja di Istana Kepresidenan Jakarta dan Bogor.
"Bekas gubernur jenderal Belanda, dan sudah kita tempati 79 tahun. Baunya kolonial selalu saya rasakan setiap hari. Dibayang-bayangi," kata Jokowi.
Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada kepala daerah seluruh Indonesia di Istana Kepresidenan, Ibu Kota Nusantara (IKN), Selasa (13/8/2024).
Pernyataan itu pun hingga kini masih jadi pembahasan publik. Terutama di media sosial. Sejumlah pegiat media sosial mengkritik ucapan Jokowi tersebut seperti dikutip dari fajar
Jokowi Diminta Kembali Belajar Sejarah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta untuk kembali belajar sejarah setelah menyebut Istana Negara di Jakarta dan Istana Kepresidenan Bogor mengandu bau kolonial.
Sejarawan Asep Kambali mengatakan bahwa pernyataan Jokowi sebenarnya tidak salah. Hanya saja, dia khawatir kalau pernyataan orang nomor satu di Indonesia itu bisa picu kebencian masyarakat terhadap bangunan peninggalan penjajah.
"Pernyataan Pak Jokowi kalau Istana Merdeka, Istana Bogor itu peninggalan kolonial, saya kira tidak salah karena faktanya demikian. Yang ditakutkan adalah tumbuhnya rasa benci yang sebenarnya sudah tidak perlu, semua peninggalan itu kita benci lantas kita hancurkan, ini yang kita takutkan," kata Asep dihubungi Rabu (14/8/2024).
Menurut Asep, gedung-gedung peninggalan penjajahan itu sebenarnya bisa jadi pemantik nasionalisme.
Sebab, dalam sejarahnya, gedung tersebut memang dibangun dan sempat ditempati oleh pemerintahan negara penjajah sebelumnya.***