Dhaka - Ribuan demonstran di Bangladesh menyerbu istana Perdana Menteri (PM) Sheikh Hasina di Dhaka, ibu kota Bangladesh pada Senin (5/8). Hasina sendiri dilaporkan telah meninggalkan istana dan kabur dari para demonstran yang menuntut pengunduran dirinya.
Seperti dilansir AFP, Senin (5/8/2024), tayangan televisi lokal Channel 24 menunjukkan gambar kerumunan orang yang berlarian ke kediaman resmi PM Bangladesh di Dhaka, sembari melambaikan tangan ke arah kamera wartawan saat mereka merayakan kaburnya Hasina.
Sejumlah tayangan televisi lokal Bangladesh menampilkan momen para pengunjuk rasa menyerbu istana yang tadinya ditinggali Hasina, masuk ke bagian dalam dan mengobrak-abrik perabotan, menghancurkan panel pintu kaca, serta membawa buku juga barang-barang lainnya, termasuk seekor ayam hidup.
"Saya berada di dalam Istana Ganabhaban. Ada lebih dari 1.500 orang di dalam istana. Mereka memecahkan perabotan dan kaca," ucap salah satu jurnalis Bangladesh bernama Yeasir Arafat saat berbicara kepada AFP.
Sebelumnya, seorang sumber yang dekat dengan Hasina mengatakan kepada AFP bahwa sang PM berusia 76 tahun itu telah meninggalkan Dhaka, bersama saudara perempuannya, ke "tempat yang lebih aman".
Sumber itu menambahkan bahwa Hasina "ingin merekam pidatonya tetapi dia tidak mendapat kesempatan untuk melakukan hal itu".
Laporan surat kabar Prothom Alo juga menyebut Hasina telah meninggalkan ibu kota Bangladesh.
Unjuk rasa yang dimulai sejak bulan lalu untuk memprotes kuota pekerjaan pegawai negeri, telah meluas menjadi kerusuhan terburuk dalam 15 tahun pemerintahan Hasina dan berubah menjadi seruan yang lebih luas agar PM berusia 76 tahun itu mundur dari jabatannya.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Jam malam telah diberlakukan oleh pasukan keamanan Bangladesh, namun para demonstran mengabaikannya dengan turun dan berbaris di jalanan Dhaka pada Senin (5/8) waktu setempat.
Akses internet dibatasi dengan ketat pada Senin (5/8), dengan perkantoran ditutup dan lebih dari 3.500 pabrik yang melayani industri garmen yang penting secara ekonomi di Bangladesh juga ditutup.
Tentara dan polisi dengan kendaraan lapis baja dikerahkan di berbagai area Dhaka, dengan barikade yang disertai kawat berduri dipasang pada ruas jalanan menuju ke kantor Hasina. Namun massa dalam jumlah besar membanjiri jalanan hingga merobohkan barikade yang dipasang.
Sedikitnya 94 orang tewas dalam kerusuhan sepanjang Minggu (4/8) waktu setempat, dengan 14 korban tewas di antaranya merupakan personel kepolisian.