Ketum GP Ansor Addin Jauharudin tuai kritik usai perintahkan Banser usir dan gebuk pihak yang mendemo kantor PBNU di Jakarta.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya Addin Jauharudin memerintahkan Banser bersiap melaksanakan perintah PBNU.
Apa yang disampaikan Ketum PBNU kata Addin Jauharudin merupakan hal yang wajib dilaksanakan.
"Kita harus siap dalam kondisi apapun," kata Addin Jauharudin, dikutip kilat.com dari Instagram @gp.ansor, Senin 5 Agustus 2024.
Dalam kesempatan itu, Addin juga menyinggung soal Gedung PBNU yang banyak melahirkan ulama besar yang ikhlas membangun NU.
Untuk itu, Addin berharap aksi pada Jumat 2 Agustus 2024 menjadi yang terakhir di PBNU.
"Aksi-aksi kemarin cukup terakhir kalinya," katanya.
Addin mengingatkan Banser agar tidak takut-takut mengusir pihak yang mencoba demo Kembali.
"Kalau bandel gebuk mereka semua, karena bagaimanapun Gedung ini merupakan Gedung kita semua, Gedung keramat, Gedung yang melahirkan banyak ulama," ujarnya.
"Jadi tetaplah disiplin dalam barisan," katanya menambahkan.
Pernyataan Addin tersebut bukan mendapat dukungan, justru mendapat kritik.
Seperti Adang Rujiana, lewat akun @adangrujiana dia mengaku tidak paham dengan pernyataan Addin.
"Saya ga paham dengan pernyataan diatas ... atau sudah masuk perangkap , bahwa ini yang sedang mereka butuhkan ... kedepan kan kebesaran NU bukan dengan menggebuk ... mereka yang datang apakah tidak lebih baik di ajak tabayun sebagaimana orang tua para Kyai NU mengajarkan ... atau sudah tidak ada bedanya dgn yang lain ?," katanya.
Ada juga yang menyebutkan Addin sudah jauh melenceng dari Gerakan Anshor.
"Jenengan ki opo to kang... Wes melenceng Jauh Iki anshor... MIRISss," kata @cak.suro_show.
Sebelumnya, sejumlah orang mengatasnamakan Aliansi Santri Gus Dur demonstrasi di depan Gedung PBNU pada, Jumat 2 Agustus 2024.
Aksi tersebut dipimpin oleh Muhammad Sholihin. Mereka menuntut Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Sekjen PBNU H Saifullah Yusuf mundur.
Para pendemo menganggap KH Yahya Cholil Staquf dan H Saifullah Yusuf telah menyimpang dari tujuan PBNU.
"Ketum PBNU dan Sekjen PBNU harus mundur," demikian bunyi tulisan poster yang dibawa pendemo seperti dilansir dari kilat
Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin alias Gus Addin memerintahkan Banser tak ragu mengusir demonstran di depan Kantor PBNU.
Banser merupakan lembaga semi otonom dari Ansor. Gus Addin menyampaikan itu usai kelompok yang mengatasnamakan diri sebagai Aliansi Santri Gus Dur menggelar demonstrasi di depan Kantor PBNU mendesak Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mundur dari jabatannya.
"Kalau masih terjadi aksi lagi di depan kantor PBNU, Banser enggak usah takut-takut, saya perintahkan untuk usir dan gebuk saja kalau tidak mau pergi," kata Gus Addin dalam keterangannya, Minggu (4/8).***