Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Jokowi Sebut Istana Merdeka dan Bogor Bau Kolonial Tetapi Dipakai Acara Keluarga, Jhon Sitorus: Tak Ada Lagi Rasa Malu

 Pegiat media sosial (Medsos), Jhon Sitorus, memberikan kritik tajam kepada Presiden Jokowi yang menilai Istana Merdeka dan Istana Bogor bau kolonial.

Jhon menyinggung penggunaan Istana Bogor untuk acara pribadi anak Presiden Jokowi, Kaesang dan Erina.

Jhon menilai bahwa acara tersebut mencerminkan "bau kolonial" dan mewah yang berlebihan, menyiratkan kemewahan ala kolonial dan dinasti.

"Bau kolonial yang sesungguhnya. Jauh kata sederhana. Semua serba mewah ala kolonial dan dinasti. Itulah gambaran siraman upacara Tingkeban kehamilan anak pertama Kaesang dan Erina G di Istana Bogor," ujar Jhon dalam keterangannya di aplikasi X @Miduk17, kemarin.

Menurut Jhon, meskipun Jokowi sebelumnya dikenal menolak menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi, belakangan ini ia tampak menggunakan istana untuk acara keluarga.

"Sejak keluar dari PDI Perjuangan Jokowi doyan memakai fasilitas negara untuk acara pribadi," lanjutnya.

Diungkapkan Jhon, hal tersebut bukan pertama kalinya, karena pada Mei juga telah digunakan untuk tasyakuran kehamilan anak pertama Kaesang dan Erina

"Bagaimana respon warga Indonesia? Cek saja Instagram Erinagudono, banyak kritik tajam beranak pinak di sana, tapi sepertinya tak ada lagi rasa malu dalam keluarga dinasti ini," cetusnya.

Ia mencatat bahwa pada saat yang sama, ada peristiwa tragis seperti kematian seorang driver ojek online (ojol) karena kelaparan.

"Toh tetap saja mereka tengil dan tidak ada kata maaf kala di saat yang sama, ada driver ojol meninggal karena kelaparan," Jhon menuturkan.

Jhon juga mengkritik bahwa penggunaan fasilitas negara untuk acara pribadi menunjukkan ketidaksesuaian dengan prinsip-prinsip kesederhanaan yang seharusnya dipegang oleh pejabat publik.

"Ya, mumpung masih berkuasa harus dimaksimalkan segala sesuatunya. Apalagi fasilitasnya gratis, dibayarin oleh kita (rakyat) lagi," tandasnya.

Ia juga menyoroti gaya hidup mewah keluarga Jokowi yang bertolak belakang dengan kesulitan yang dihadapi masyarakat umum.

"Jadi, kalau mau ngomong soal bau kolonial, mbok ya ngaca dulu," kuncinya.

Sebelumnya diberitakan, Istana Merdeka, Istana Negara di Jakarta, dan Istana Bogor merupakan lokasi bersejarah bagi bangsa Indonesia. Bahkan ketiga istana itu telah digunakan enam presiden sebelumnya.

Namun, bagi Presiden Jokowi, ketiga istana tersebut merupakan tempat yang dulunya dihuni oleh Gubernur Jenderal Belanda.

Jokowi pun selalu terbayang serta mencium bau-bau kolonial saat bekerja di Istana Kepresidenan Jakarta dan Bogor.

"Bekas gubernur jenderal Belanda, dan sudah kita tempati 79 tahun. Baunya kolonial selalu saya rasakan setiap hari. Dibayang-bayangi," kata Jokowi.

Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada kepala daerah seluruh Indonesia di Istana Kepresidenan, Ibu Kota Nusantara (IKN), Selasa (13/8/2024).

Pernyataan itu pun kini jadi pembahasan publik. Terutama di media sosial. Sejumlah pegiat media sosial mengkritik keras ucapan Jokowi tersebut seperti dikutip dari fajar

Jokowi Diminta Kembali Belajar Sejarah

Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta untuk kembali belajar sejarah setelah menyebut Istana Negara di Jakarta dan Istana Kepresidenan Bogor mengandu bau kolonial.

Sejarawan Asep Kambali mengatakan bahwa pernyataan Jokowi sebenarnya tidak salah. Hanya saja, dia khawatir kalau pernyataan orang nomor satu di Indonesia itu bisa picu kebencian masyarakat terhadap bangunan peninggalan penjajah.

"Pernyataan Pak Jokowi kalau Istana Merdeka, Istana Bogor itu peninggalan kolonial, saya kira tidak salah karena faktanya demikian. Yang ditakutkan adalah tumbuhnya rasa benci yang sebenarnya sudah tidak perlu, semua peninggalan itu kita benci lantas kita hancurkan, ini yang kita takutkan," kata Asep dihubungi Rabu (14/8/2024).

Menurut Asep, gedung-gedung peninggalan penjajahan itu sebenarnya bisa jadi pemantik nasionalisme.

Sebab, dalam sejarahnya, gedung tersebut memang dibangun dan sempat ditempati oleh pemerintahan negara penjajah sebelumnya.***

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved