Media sosial dihebohkan dengan adanya video berdurasi 12 detik yang memperlihatkan beberapa pengendara motor nekat menerobos jalan yang sedang dicor dalam kondisi basah.
Dalam pantauan kumparan, kejadian tersebut berada di Jalan Raya Nanjung, tepatnya di Kampung Cibodas, RT 04 RW 11, Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi. Status kepemilikan jalan pun milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Kondisi jalan cor pun kini bergelombang dan berbekas ban motor yang sebelumnya sempat diterobos oleh beberapa pengguna sepeda motor saat kondisi sedang basah.
Salah satu warga sekitar, Reni (28), mengaku jika jalan yang baru dicor ini sudah selesai pukul 06.00 WIB. Namun ketika keluar rumah, dirinya melihat jalan sudah rusak.
"Jadi pas kejadian sekitar jam 6 pagi mah masih mulus jalannya. Cuma pas saya keluar rumah lagi sekitar jam 7-an udah kayak gini," ujarnya saat ditemui di lokasi, Kamis (8/8).
Reni menjelaskan, jika jalan dua arah yang menghubungkan Soreang, Leuwigajah, dan Cimahi ini pada saat kejadian tidak tahu apa sudah dijaga atau tidak.
"Nggak tahu, cuma memang jalan bentrok jadinya kendaraan numpuk dari bawah sampai atas terus nggak sabaran jadinya naik we ke area cor ini," ungkapnya.
Sementara itu, Datuk (53), salah seorang warga yang menjadi relawan pengaturan lalu lintas selama perbaikan jalan, mengatakan kejadian tersebut terjadi pada Selasa (6/8).
"Iya jadi kejadiannya itu teh sekitar jam 7 pagi, jadi kondisi jalan lagi buka-tutup jalur yang arah Leuwigajah dibuka ke Nanjung dan Soreang, tapi yang dari arah Soreang ke Leuwigajah ditutup," ujarnya.
Datuk menjelaskan, malam sebelum kejadian tersebut, jalan ini sempat dilakukan pengecoran hingga selesai pukul 04.00 WIB dini hari, bahkan ujung jalan pun sempat ditutup.
"Tapi nggak tahu mungkin karena ada pabrik yang keluar juga ganti shift jadi sempat macet, terus motor itu nggak sabaran yang dari arah Soreang ke Leuwigajah nerobos jalan sampai garis penutup dibuka padahal jalan masih basah terus diikuti sama yang lain," ungkapnya.
Datuk menyebut jalan yang dicor ini memiliki panjang 200 meter. Kemudian tembok coran yang dilintasi motor merupakan racikan semen awal sebelum tahap pemasangan besi.
"Ada sekitar 30 sampai 50 motor yang melintas. Jadi yang rusak ini adalah coran awal sebelum dipasang besi dan batu kalsit," terangnya.
Dia berharap agar ke depan para pengendara lebih bersabar dan mengikuti skema rekayasa lalu lintas yang diterapkan selama perbaikan jalan.
"Iya kalau bisa bersabar lah. Gimana lagi kan jalan lagi diperbaiki juga. Apalagi kan ini viral terus banyak juga kan yang jadi nyalahin warga. Padahal kami di sini sabar dan ikut atur lalu lintas. Jadi mohon sabar," katanya seperti dikutip dari kumparan
Sebelumnya, kejadian jalan pengguna motor menerobos perbaikan Jalan Raya Nanjung viral di media sosial. Detik-detik peristiwa itu terekam dan tersebar luas di jagat maya, pada Rabu 7 Agustus 2024. Video itu memperlihatkan sejumlah pengendara sepeda motor melintas jalan direnovasi dengan kondisi coran basah. Kondisi itu mengakibatkan hasil coran rusak dan membekas ban usai dilindas sepeda motor.
Wilman berharap masyarakat bisa mendukung upaya pemerintah dalam memperbaiki infrastruktur jalan. Salah satunya dengan cara bersabar dan mengikuti rekayasa lalu lintas yang ditetapkan selama proses perbaikan jalan.
"Bagaimana pun konstruksi jalan membutuhkan waktu sampai optimal. Kami imbau pengguna jalan sabar ikuti rekayasa lalu lintas, ini demi kepentingan kita bersama," tambahnya.
Wilman mengatakan perjalanan Jalan Raya Nanjung dilakukan oleh Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat (DBMPR Jabar). Perbaikan tersebut meliputi dua wilayah yakni Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung. Untuk mengatasi kejadian serupa, Pemkot Cimahi bakal berkoordinasi dengan Pemprov Jabar, aparat kepolisian, dan Dinas Perhubungan guna mematikan rekayasa lalu lintas bisa ditertibkan.***