Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Hasto Sebut Rekaman Jokowi Soal Bisikan Hukum Sangat Berbahaya, Tak Boleh Diucapkan Seorang Presiden

 

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan ucapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai seorang kepala negara dalam rekaman video yang ia tunjukkan sangat berbahaya.

“Ya rekamannya kan sangat jelas, kami meminta klarifikasi, karena itu sangat berbahaya dan tidak boleh diucapkan oleh seorang presiden,” kata Hasto saat ditemui di kawasan Plaza Timur Senayan, GBK, Jakarta, Minggu (18/8/2024).

Sebelumnya, Hasto menunjukkan sebuah rekaman video yang disebutnya berisi pernyataan Jokowi yang hendak menggunakan hukum dan melakukan pembisikan ke sejumlah lembaga penegak hukum.

Pernyataan presiden dua periode itu tidak tepat menurut Hasto. Ia juta menegaskan Jokowi harusnya berkata tegas untuk menangkap pihak-pihak yang melakukan perbuatan seperti judi online hingga korupsi.

“Presiden itu ucapannya harus siapa yang menjadi bandar judi online saya tangkap, siapa yang mencuri kekayaan alam dengan illegal mining itu saya tangkap, siapa yang korupsi itu saya tangkap. Seharusnya seperti itu,” tegasnya.

Rekaman suara Jokowi itu Hasto tunjukkan kepada awak media, seusai menghadiri upacara Hari Ulang Tahun atau HUT ke-79 RI di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (17/8/2024).

Terbaru, pihak istana sudah memberikan pernyataan atas rekaman itu. Dikutip dari Kompasm.com, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana membantah.

"Tidak benar tuduhan yang disebarkan oleh Bapak Hasto Kristiyanto yang menyebutkan Presiden Jokowi menggunakan penegak hukum untuk mengintimidasi pihak-pihak tertentu. Apalagi narasi itu diimbuhi drama pemutaran rekaman video yang disebutkannya sebagai suara Presiden Jokowi," kata Ari saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (18/8/2024).

Ari menuturkan, rekaman video tersebut merupakan potongan pidato atau sambutan Jokowi pada Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda 2019, di SICC Sentul tanggal 13 November 2019. Pidato Presiden dalam rapat tersebut dapat diakses secara terbuka dan juga diliput oleh media.

Ari menambahkan, konteks pernyataan Presiden dalam acara tahun 2019 tersebut adalah untuk memastikan agar tidak ada pihak yang menghalangi agenda besar pemerintah selama lima tahun ke depan, seperti penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kinerja ekspor-impor. Semua itu, kata Ari, adalah untuk kepentingan bangsa seperti dikutip dari tribunnews

Berikut isi rekaman suara Jokowi yang ditunjukkan Hasto:

Jangan main-main, yang gigit saya sendiri. Lewat cara saya, bisa lewat KPK, bisa. Bisa lewat Polri, bisa lewat Kejaksaan akan saya bisikin aja, di sana ada yang main-main. Ya masa saya mau ngintip sendiri, kan ndak mungkin.

Hasto menuturkan perkataan Jokowi dalam rekaman ini kurang bijak. Dia mengaku menyampaikan rekaman suara itu karena momentumnya pas, yakni ketika memperingati hari kemerdekaan Indonesia.

"Nah ini kan sesuatu yang menurut saya kurang bijak, sehingga Saudara-saudara sekalian, mengapa ini saya sampaikan karena ini hari kemerdekaan kita, yang seharusnya dengan kemerdekaan itu setiap orang bebas dan bertanggung jawab di dalam menyampaikan pendapatnya tetapi harus dalam koridor hukum, koridor kepentingan nasional, tidak boleh seseorang melakukan intimidasi," imbuhnya.

Fakta di Balik Rekaman Jokowi

Berdasarkan catatan detikcom, ucapan Jokowi tersebut pernah diucapkan pada 2019 saat Rakornas Forkopimda, Sentul, Bogor, Rabu (13/11/2019).

Jokowi saat itu mengingatkan pentingnya kepastian hukum bagi pengusaha dan pejabat yang melakukan inovasi. Jokowi meminta aparat penegak hukum tidak mencari-cari kesalahan mereka.

"Jangan pernah 'menggigit' pejabat atau pelaku bisnis yang sedang berinovasi untuk kemajuan negara ini. Karena tugas Saudara-saudara adalah menggigit siapa pun yang punya niat buruk yang mengganggu agenda-agenda strategis bangsa," kata Jokowi di Rakornas Forkopimda, Sentul, Bogor, Rabu (13/11/2019).

Jokowi mengatakan akan bertindak tegas terhadap siapa pun yang menghalangi aparat penegak hukum. Dia mengaku akan berkoordinasi dengan Jaksa Agung, Kapolri, hingga KPK.

"Saya tidak akan memberikan toleransi kepada aparat yang menakut-nakuti dan menghambat inovasi yang memeras pejabat. Saya sampaikan secara terbuka," ucapnya.

"Yang kerjaannya memeras pelaku usaha, saya mendengar banyak sekali dan saya perintahkan Kapolri atau Jaksa Agung. Nih, ada ini di kejari, ini kejati, ini polda, polres. Ini tolong cek, copot pecat, udah gitu aja," sambungnya.

Jokowi akan menindak tegas aparat yang menghambat kebijakan atau inovasi yang baik untuk negara. Dia akan bertindak tegas melalui Jaksa Agung, Kapolri, hingga KPK.

"Kalau masih ada, akan saya gigit sendiri, ini ada apa kok nggak jalan. Saya sudah mulai ngerti, saya udah mulai ngerti kalau masih diteruskan. Kalau masih ada yang main-main. Sekali lagi, yang gigit saya sendiri, lewat cara saya. Lewat KPK bisa, lewat Polri, lewat Kejaksaan bisa. Saya bisikin, di sana ada yang main-main," katanya.***

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved