DPD Partai Golkar Jawa Barat memutuskan untuk mendukung Bahlil Lahadalia menjadi Ketua Umum Partai Golkar pascamundurnya Airlangga Hartarto. Dukungan diberikan setelah melalui berbagai pertimbangan.
Sekretaris DPD Partai Golkar Jabar yang juga Ketua DPP Partai Golkar Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Jawa 1, MQ Iswara mengatakan, dukungan kepada Bahlil diberikan demi kebaikan Partai Golkar ke depan.
"Dengan pertimbangan matang lah ya, itu sudah kita bicarakan dengan para pengurus," kata Iswara, dikutip RMOLJabar, Kamis (15/8).
Iswara menuturkan, pertimbangan kepada Bahlil pun dilakukan setelah melirik dukungan Golkar di provinsi lain dan konstelasi yang kini berkembang. Terutama, diskusi intens suksesi Golkar di Jakarta.
"Kita berpikir untuk Partai Golkar yang lebih maju ke depan. Bagi kami hal semacam ini biasa, sebuah dinamika, terpenting bagi kami adalah mengamankan agenda ke depan," tuturnya.
Selain itu, lanjut Iswara, sesuai dengan aturan dasar dan aturan rumah tangga (AD/ART), setiap DPD mempunyai hak satu suara saat Musyawarah Nasional (Munas).
"Nanti akan ada 38 suara dari provinsi dan 514 suara dari Kabupaten/Kota dan ormas Hasta karya dan juga Ormas yang didirikan dan mendirikan, ada 10 tambahannya, itu semua yang nanti punya hak suara saat Munas," jelas Iswara.
Iswara mengaku, pihaknya belum tahu siapa saja nama yang akan maju sebagai calon Ketua Umum Golkar. Namun yang pasti, Pelaksana tugas (Plt) Ketum Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita sudah menyatakan tidak akan maju sebagai calon Ketum Golkar.
"Dukungan memang dari para ketua DPD sebagian besar sudah memberikan dukungan kepada Pak Bahlil, itu faktanya," beber Iswara.
"Ya, termasuk Jabar. Saya jawab tegas termasuk Jabar. Kabupaten Kota, biasanya seirama dengan dukungan yang diberikan Provinsinya," tutupnya seperti dikutip dari rmol
Bahlil Lahaladia Gantikan Airlangga, Agung Laksono: Kita Tak Bisa Terima Calon yang Tidak Pernah Jadi Pengurus
Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar, Agung Laksono merespons soal isu Bahlil Lahaladia yang disebut akan menjadi Ketua Umun Partai Golkar definitif pengganti Airlangga Hartarto. Ia mengaku bahwa belum ada usulan dari internal Bahlil akan menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
"Enggak dengar-dengar saya, ada selintingan-selintingan saja," kata Agung saat dihubungi, Minggu (11/8/2024).
Agung pun membeberkan syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi calon Ketua Umum Partai Golkar. Salah satunya, kata dia, harus siap dan pernah menjadi pengurus Partai Golkar baik di tingkat pusat maupun daerah.
"Pernah jadi pengurus yang siap secara riil, secara sah, pernah jadi pengurus pusat, maupun daerah, itu bisa diterima menjadi Ketua Umum. walaupun tidak otomatis, tapi itu persyaataan," ujar Agung.
"Jadi kita tidak bisa menerima calon ketua umum yang tidak pernah duduk sebagai pengurus, apakah pengurus pusat atau daerah. Itu nanti akan gugur dalam seleksi," imbuhnya.
Saat disinggung kans Bahlil bisa menduduki kursi pimpinan Golkar, Agung mengaku belum mengetahui. "Iya kita belum tahu kita lihat ke depan," terang Agung.
Sebelumnya, politisi Partai Golkar, Andi Sinulingga menyebut Menteri Investasi Bahlil Lahaladia akan menjadi Ketua Umum Partai Golkar definitif. Keputusan itu, kata Andi, akan dilakukan dalam forum Munas Golkar .
"Nanti Munas secepatnya, nanti Bahlil ketua umum," terang Andi saat dihubungi, Minggu (11/8/2024).
Pernyataan itu, dilontarkan Andi sekaligus membenarkan kabar Airlangga Hartarto mundur dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar pada Sabtu (10/8/2024).***