PKB sudah punya komitmen untuk membersamai Gerindra 5 tahun ke depan. Ini juga berlaku untuk Pilkada.
Namun, PKB belum memutuskan akan mengusung siapa di Pilgub Jakarta. Sebelumnya memang sinyal kuat dukungan ke Anies Baswedan. Tapi setelah Gerindra mengusung Ridwan Kamil, PKB masih menimbang lagi.
PKB juga terbuka bila partai lain seperti PDIP ikut bergabung dengan Gerindra di Pilgub Jakarta.
“Ya, kalau PDIP bergabung malah senang,” kata Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid di DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat (9/8).
"Kalau PDIP bergabung boleh boleh juga kan? Kan enggak ngelarang juga kita," tambah dia.
Anies Baswedan memang terancam tidak mendapatkan tiket Pilgub Jakarta. PKS sudah menyatakan Anies-Sohibul kemungkinan gagal maju.
NasDem belum juga menyerahkan SK kepada Anies meski tak mensyaratkan cawagub.
PKB sejak awal tidak setuju bila yang diusung Anies-Sohibul. Tapi untuk konfigurasi lain, tentu akan ada diskusi lain.
Termasuk diskusi dengan PDIP. Jazilul tak menampik ada komunikasi informal antara Ketum PKB Cak Imin dengan Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah.
Namun, PKB sudah punya komitmen baru dengan Gerindra untuk bersinergi dan bersama 5 tahun ke depan.
“Ya, secara informal kan begitu (PDIP ditinggal sendirian di Pilkada Jakarta), tapi cuma kan semalam ini kita komitmen organisasi PKB bersama Gerindra, “ ujar dia.
Koalisi PKB dan PDIP memang jadi opsi terkuat agar Anies bisa mendapatkan tiket maju di Pilgub Jakarta. PDIP punya 15 kursi dan PKB punya 10 kursi. Ini lebih dari cukup karena syarat untuk mengusung calon, yakni 22 kursi.