Ustaz Hilmi Firdausi, owner SIT Daarul Fikri dan pengasuh Pondok Pesantren Baitul Qur’an Assa’adah, memberikan tanggapan terkait nasib Anies Baswedan dalam Pilkada Jakarta.
Ustaz Hilmi mengajak Anies dan para pendukungnya untuk legowo menerima situasi saat ini.
"Pak Anies Baswedan sudah legowo. Semoga anak Abah dan semua pendukungnyapun ikut legowo," ujar Hilmi dalam keterangannya di aplikasi X @Hilmi28 (29/8/2024).
Menurutnya, meskipun Anies tidak lagi berperan di Pilkada Jakarta, masih banyak peran lain yang bisa diambil oleh mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
"Insya Allah masih banyak peran lain yg bisa beliau lakoni. Btw, saran saya untuk beliau tetap seperti semula," ucapnya.
Dikatakan Hilmi, di Indonesia, seseorang yang hebat tanpa kendaraan politik tidak akan bisa berbuat banyak.
Oleh karena itu, membangun partai sendiri dianggap sebagai langkah strategis bagi Anies.
"Orang hebat tanpa kendaraan politik di negeri ini tak akan bisa berbuat banyak," sebutnya.
"Buat Partai sendiri yang bebas dari intervensi dan bayang-bayang masa lalu," imbuhnya.
Menanggapi potensi kesulitan yang mungkin dihadapi dalam mendirikan partai politik, Hilmi optimis bahwa masalah akomodasi dan dana bukanlah hambatan besar.
"Masalah akomodasi dll, saya rasa banyak pendukung yang akan rela untuk patungan," tandasnya.
Seperti diketahui, peluang Anies Baswedan untuk kembali maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta semakin menipis setelah PDIP memutuskan untuk mengusung kadernya, Pramono Anung dan Rano Karno, sebagai pasangan calon di Pilkada Jakarta mendatang.
Menanggapi keputusan tersebut, Anies Baswedan tidak banyak berkomentar. Mantan Gubernur Jakarta ini hanya menyampaikan doanya untuk masa depan Jakarta.
Keputusan PDIP ini menjadi kejutan di kalangan publik, mengingat sebelumnya Anies Baswedan sempat disebut-sebut sebagai calon kuat yang akan diusung oleh partai berlambang banteng tersebut.
Namun, dengan munculnya nama Pramono Anung dan Rano Karno, spekulasi mengenai langkah politik Anies ke depan pun semakin berkembang.
Sebelumnya, rencana pengumuman Anies Baswedan dan Rano Karno oleh PDIP sebagai pasangan calon dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2024 mendadak batal.
Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, terutama setelah Anies Baswedan terlihat melakukan berbagai langkah yang dianggap sebagai upaya mendekati partai berlogo banteng tersebut.
Anies Baswedan mengunjungi kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP DKI Jakarta dengan mengenakan batik merah—warna yang identik dengan PDIP.
Anies juga sempat meminta restu dari ibunya, sebuah momen yang menunjukkan betapa seriusnya dia dalam upayanya untuk mendapatkan dukungan PDIP.
Anies juga terlihat berfoto bersama Rano Karno, seorang politisi sekaligus aktor yang dikenal luas, yang juga merupakan kader PDIP.
Foto tersebut sempat menimbulkan spekulasi kuat bahwa keduanya akan diusung oleh PDIP dalam kontestasi politik di Jakarta.
Namun, pada akhirnya, rencana pengumuman yang dijadwalkan oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, batal dilakukan seperti dikutip dari fajar
Kang Tamil: Membentuk Parpol Sendiri Adalah Pilihan Paling Akhir Untuk Anies.
Jika tidak bertarung di Pilkada Jakarta 2024, hal itu membuktikan bahwa Anies Baswedan tidak memiliki magnet politik dan isi tas.
Begitu yang disampaikan komunikolog politik dan hukum nasional, Tamil Selvan alias Kang Tamil saat ditanya soal pernyataan PKS yang menyarankan agar Anies mendirikan partai politik (parpol).
Menurut Kang Tamil, membentuk parpol sendiri adalah pilihan paling akhir yang bagus untuk Anies.
"Karena era politik hari ini adalah politik pengkaderan, karena partai politik sudah kapok di PHP aktor popularitas yang tidak tahu membalas budi.***