Kasus bos rental yang tewas dikeroyok di kawasan Sukolilo, Pati, Jawa Tengah (Jateng) membuat kampung ini menjadi sorotan.
Bahkan kampung Sukolilo, Pati, Jateng sempat disebut sebagai kampung maling, penadah dan lainnya di Google Maps, namun sebutan ini sudah hilang.
Kini, sosok Andrik Sulaksoni, Camat Sukolilo pun ramai disorot, harta kekayaan hingga isi garasinya ramai diulik
Diketahui, seorang bos rental BH bersama tiga rekannya dikeroyok di kawasan Sukolilo tersebut saat akan mengambil mobil miliknya.
Nahas, BH diteriaki maling oleh warga setempat hingga akhirnya dikeroyok sampai tewas. Usai kejadian itu wilayah Sukolilo di Pati pun menjadi sorotan.
Bahkan baru-baru ini, mendadak wilayah Sukolilo, Pati, Jawa Tengah, di Google Maps heboh karena ada beberapa tagging negatif kawasan tersebut.
Di antaranya Kampung Maling Mobil, Taman Maling, Awas! Manusia Primitif SDM Rendah, dan Ini Kampung atau Lapas.
Camat Sukolilo, Andrik Sulaksono pun jadi panik melihat wilayahnya mendapat sorotan negatif.
Siapa Andrik Sulaksono?
Dilansir dari laman kecamatansukolilo.patikab.go.id, Andrik Sulaksono telah menjabat sebagai Camat Sukulilo sejak 7 Agustus 2022.
Artinya, dirinya telah menjabat selama dua tahun. Andrik Sulaksono sendiri tinggal di Desa Payang, Kecamatan Pati, Pati, Jawa Tengah.
Dirinya adalah seorang lulusan S1 Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) dan S2 Universitas Diponegoro.
Sementara dilansir dari data E-LHKPN KPK, Andrik Sulaksono terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 15 Desember 2023.
Andrik Sulaksono memiliki kekayaan berupa alat transportasi terdiri dari satu unit mobil Xenia MPNP, satu unit motor Honda Vario, dan satu unit motor Honda Beat dengan total Rp99.000.000.
Kemudian, Andrik Sulaksono memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp6.000.000. Lalu ia juga memiliki kas dan setara kas senilai Rp73.723.083.
Dengan rincian tersebut, total harta kekayaan Andrik Sulaksono sebesar Rp178.723.083.
Tanggapan Andrik Sulaksono
Buntut dari viralnya wilayah Sukolilo dicap Kampung Bandit, Andrik Sulaksono selaku Camat mengumpulkan tokoh masyarakat.
Pihaknya memanggil sejumlah pihak dan mengadakan Rapat Koordinasi Kecamatan (Rakorcam), Selasa (11/6/2024).
Mengutip Tribunnews.com, rapat ini dilakukan untuk membahas tentang keamanan dan ketertiban masyarakat supaya main hakim sendiri tak terulang lagi.
Andrik Sulaksono menuturkan, dalam rapat ini, ia mengundang berbagai elemen masyarakat, mulai dari Kapolsek, Danramil, para kepala sekolah, kepala desa hingga para pengurus organisasi keagaman.
"Ini langkah dari kami Forkopimcam (Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan) untuk menindaklanjuti kejadian beberapa hari lalu di Sumbersoko," kata Andrik.
Dengan dikumpulkannya para kepala desa dan tokoh masyarakat hingga tokoh keagamaan, ia berharap kegiatan serupa juga bisa dilakukan di tingkat desa.
Ia berharap, di tingkat desa para pemangku keamanan dan ketertiban masyarakat bisa menjalin komunikasi intensif, termasuk para pemudanya agar hal negatif bisa dicegah.
"Jika ada potensi permasalahan, silakan koordinasikan dengan kami. Ketika ada informasi, kami yakin jajaran Forkopimcam akan selalu siap menyelesaikan permasalahan," ucap Andrik.
Andrik pun berujar, saat ini kondisi ketertiban dan keamanan di wilayahnya secara umum kondusif.
Ia pun tak menampik bahwa imbas dari kejadian di Desa Sumbersoko, beberapa waktu lalu, citra Sukolilo menjadi buruk.
Komentar-komentar negatif tentang Sukolilo juga marak di media sosial. Andrik pun menyadari dan bisa memaklumi hal tersebut.
Namun ia menegaskan bahwa pihaknya sudah menempuh langkah-langkah strategis untuk mencegah hal serupa tak terulang.
"Apa yang ada di medsos, komentar dari netizen seperti itu, kami bisa maklumi.
Tapi, alangkah baiknya bisa menggunakan media sosial secara baik dan memberikan komentar dilihat dari sisi positifnya," ucap dia.
Sementara itu, Kapolsek Sukolilo, AKP Sahlan menuturkan bahwa pihaknya telah melakukan edukasi dan sosialisasi secara masif.
Ia mengimbau kepada masyarakat Sukolilo untuk tak main hakim sendiri.
"Kami memberi imbauan kepada masyarakat di Sukolilo supaya tidak ada lagi main hakim sendiri.
Saya mengimbau masyarakat Sukolilo supaya semua permasalahan bisa diselesaikan dengan baik," kata dia.
Kronologi kejadian
Aksi kekerasan terhadap pemilik rental itu bermula ketika BH (bos rental) dan tiga orang lainnya SH (28), KB (54) serta AS (37) mencari mobil rental yang hilang.
Berdasarkan penelusuran GPS yang mereka lakukan, mobil itu ada di wilayah Sukolilo.
Mereka lantas berangkat ke lokasi untuk mencari keberadaan mobil tersebut dan tiba di Sukolilo pada Kamis (6/6/2024) sekitar pukul 13.00 WIB dan menemukan mobil yang dicari.
Rombongan rental itu berupaya mengambil mobil dengan kunci cadangan.
Nahas, warga yang tengah melintas dan melihatnya mengira BH dan ketiga orang lainnya adalah komplotan maling.
Warga lalu berteriak hingga masa berdatangan. Akibatnya keempat orang itu diamuk massa hingga babak belur.
Selain itu, mobil yang dikendarai keempatnya dari Jakarta ke Pati, juga habis dibakar massa.