Tapera kembali menerima penolakan, kali ini Ketua Serikat Pekerja menyebut bahwa uang tentara saja dikorupsi, apalagi uang rakyat.
Ya, Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyampaikan keraguannya dengan Tapera.
Ia tak yakin BP Tapera amanah mengelola uang dari para pekerja.
Bukan tanpa alasan ia ragu, sebab raport badan pemerintahan yang mengelola keuangan sudah pernah terbukti korupsi.
Dalam hal ini, secara khusus Said Iqbal menyebut Taspen dan Asabri.
Pernyataan Ketua KSPI ini disampaikan ketika menjadi narasumber dalam acara yang tayang di YouTube MetroTV.
Awalnya Said Iqbal beradu argumen dengan Pakar Properti, Panangian Simanungkalit.
“BP Tapera ini kan nggak jelas, banci lah kalau bahasa kita,” kata Said Iqbal tanpa tedeng aling-aling, dikutip Kilat.com, Selasa, 4 Juni 2024.
Ketua KSPI ini lalu menjelaskan apa maksudnya menyebut BP Tapera banci.
“Dia (BP Tapera - red) sistem jaminan sosial atau bantuan sosial?” tanya Said mengawali penjelasannya.
“Kalau dia bantuan sosial maka dia harus ambil dari dana pemerintah APBN,” katanya.
“(Tapi) kalau dia sistem jaminan sosial ada tadi tiga, bisa iuran, bisa pajak, bisa gabungan di antara keduanya,” jelasnya.
Said Iqbal kembali mempertanyakan sistem Tapera ini.
“Misal tadi jaminan kesehatan, jaminan hari tua, jaminan pensiun, jaminan itu adalah tabungan sosial, jaminan sosial kecelakaan kerja, jaminan sosial kematian, nah tapi ini (Tapera) apa?” ujar Said.
Mendengar itu, Pakar Properti, Panangian Simanungkalit memberikan tanggapannya.
“Secara konsep dia (Tapera) akan memberikan kepastian kesejahteraan masyarakat Indonesia sampai tahun 2045,” balas Panangian.