Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengakui, belum ada investor asing yang masuk ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
Hal tersebut disampaikan Bahlil ketika rapat kerja dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (11/6/2024).
Di hadapan anggota DPR, Bahlil belum bisa menyampaikan perusahaan mana saja yang sudah menandatangani nota kesepahaman dengan IKN sebab rapat tersebut lebih membahas ke anggaran Kementerian Investasi pada 2025.
“Agar lebih detail penjelasannya mungkin kami laporkan secara tertulis perusahaan-perusahaan yang sudah membangun MoU (Memorandum of Understanding), membangun kesepakatan dan kapan agar saya tidak salah ngomong,” kata Bahlil dikutip dari kanal YouTube DPR.
Lantas, apa alasan IKN belum ada investor asing? Berikut penjelasan Bahlil.
Alasan IKN belum ada investor
Bahlil menjelaskan, saat ini investor asing belum masuk IKN karena infrastruktur untuk masuk ke klaster pertama belum selesai 100 persen.
Klaster pretama IKN mencakup kawasan inti pemerintahan, seperti presiden dan wakil presiden, lembaga tinggi negara. Termasuk di antaranya, MPR, DPR, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, dan BPK.
Bahlil mengatakan, pemerintah masih melakukan percepatan agar infrastruktur tersebut selesai dibangun.
Rencananya, investor asing baru masuk IKN ketika pembangunan ibu kota yang baru memasuki tahap II.
“Jadi, kalau ditanya investasi di IKN ada atau tidak, semuanya dari PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri),” ujar Bahlil.
“Untuk sementara, (investor) asingnya kapan? Mereka sudah melakukan komunikasi dengan kita kawan mereka bisa memulai. Tapi, kita katakan bahwa setelah tanggal 17 Agustus (2024) baru kita lihat karena infrastruktur mereka di klaster kedua itu baru bisa di-clear-kan,” tambahnya.
Bahlil mengatakan, pihaknya akan melampirkan secara tertulis kepada DPR daftar perusahaan yang sudah menjalin MoU dengan OIKN.
Presiden Jokowi Sebut Banyak Investor Antre di IKN
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim ada lebih dari 30 investor yang saat ini antre untuk melakukan groundbreaking di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Menurut Jokowi, investasi untuk pembangunan di IKN terus berjalan. Saat ini perkembangan tersebut masih dalam proses.
"Yang jelas investasi itu berjalan. Dan Ini yang antre untuk groundbreaking lagi sudah lebih dari 30," kata Jokowi saat kunjungan kerja di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (27/12/2023).
Jokowi menjelaskan, hingga kini ada lebih dari 300 calon investor yang sudah menandatangani Letter of Intent (LoI).
"Jadi semuanya masih dalam proses semuanya," ujar Jokowi.
Jokowi menjabarkan, investasi real yang sudah masuk ke Ibu Kota Nusantara mencapai Rp 41 triliun.
"Kemarin kita cek, yang hotel ada 34 persen konstruksinya berjalan. Ada yang rumah sakit 15 sampai 20 persen. Ini berjalan semuanya," ungkap Jokowi.
"Karena kita cek terus progresnya seperti apa. Perkembangannya seperti apa. Jadi investasi real kotanya ada Rp 41 triliun," imbuhnya.
Menurut Jokowi, saat ini banyak konstruksi yang sudah berjalan di IKN. Mulai rumah sakit, hotel, GOR, mal, hunian, apartemen, property, hingga sekolah.
"Semuanya ada," tegas Jokowi.
Meski saat ini masih dalam proses, namun tidak semua proyek selesai pada tahun 2024. Beberapa proyek diantaranya selesai pada 2025.
"Jadi semuanya dalam proses konstruksi. Memang selesainya 2024. Ada yang selesai tahun depannya lagi," tandas Jokowi.