Pengamat politik Rocky Gerung menilai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) seharusnya memulai hak angket selain mengusung Anies Baswedan di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta 2024.
Karena jika PDIP hanya mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 tanpa memulai hak angket, maka publik akan menganggapnya hanya berupaya menduduki kota tersebut dan menghalangi putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep.
"Harusnya PDIP itu susun semua kekuatan dia termasuk Jakarta untuk memulai angket, jadi kalau cuman berhenti di Jakarta orang anggap ya itu artinya tuker tambah doang dengan Anies gitu dalam upaya untuk menduduki DKI, atau tuker tambah dengan Anies dalam upaya menghalangi Kaesang," ucapnya, dikutip populis.id dari YouTube Rocky Gerung Official, Senin(10/6).
Diketahui, PDIP dan Anies Baswedan saling melempar pujian terkait peluang maju di Pilkada Jakarta 2024, keduanya terlihat saling tertarik untuk bekerja sama dalam kompetisi tersebut.
Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyebut Anies cukup menarik ketika bicara peluangnya untuk diusung di Pilkada Jakarta 2024. "Menarik juga Pak Anies," kata Puan di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (4/6/2024), dikutip dari Detik.
Ia mengatakan PDIP terbuka nekerjasama dengan partai lain, dan sekarang masih membahas nama-nama untuk diusung. "PDIP siap bekerjasama dengan siapa saja," imbuhnya.
Menjawab Puan Maharani, Anies Baswedan juga menyebut PDIP menarik, namun akan melihat situasi sebelum mengambil kesimpulan.
"PDIP juga menarik, jadi sambil kita lihat hari-hari ini, mudah-mudahan sampai pada kesimpulan," kata Anies, kepada wartawan, di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Jumat (7/6).