Pengusaha yang juga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) adalah pil pahit. Meski begitu harus diambil bersama.
Pernyataan itu menuai kritik. Pengamat Kebijakan Publik Gigin Praginanto mengatakan Sandi ingin menjungkirbalikkan fakta.
“Dia mau menjungkirbalikkan fakta bahwa Tapera itu pil pahit bagi rakyat tapi manis bagi pemerintah yang tak becus mengelola keuangan negara,” kata Gigin dikutip fajar.co.id dari unggahannya di X, Senin (3/6/2024).
Di sisi lain, Gigi mengatakan Sandi adalah sosok yang menjadi biang pariwisata Indonesia berada di belakang sejumlah negara lain di Asia Tenggara.
“Omongan orang yang membuat pariwisata Indonesia tercecer di belakang Malaysia, Thailand, Singapura dan Vietnam,” ucapnya.
Adapun pernyataan Sandi itu disampaikan saat IndoBisa 2024 di Jakarta. Ia bilang pemotongan 3 persen yang terbagi antara pengusaha 0,5 persen dan 2,5 persen pekerja memang berat.
Namun di sisi lain, ia bilang kebijakan Tapera mesti segera dilakukan. Jika tidak generasi Z sulit dapat rumah.
"Memang ini pil pahit yang harus kita ambil, tapi kita semua harus sama-sama. Pemotongannya tidak bisa dibebankan ke seluruh pihak," dikutip dari Antara.
