Dalam situasi politik yang semakin memanas menjelang Pilkada 2024 nama Anies Baswedan kembali mencuat sebagai fokus perhatian.
Rocky Gerung tokoh intelektual dan pengamat politik menyoroti kembalinya Anies dalam pernyataannya baru-baru ini.
Menurut Rocky Gerung Anies tidak hanya menjadi ancaman nyata bagi pemerintahan saat ini tetapi juga menjadi "batu sandungan" yang signifikan bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Rocky Gerung mengungkapkan bahwa kehadiran Anies kembali dalam kancah politik Jakarta tidak bisa dianggap enteng.
Sebagai mantan gubernur yang telah menduduki jabatan itu dengan signifikan, Anies dipandang memiliki kapasitas.
Dikutip dari youtube pribadinya, Rocky Gerung menjelaskan "Terlepas dari soal Ambisi Anis tentu ada hal yang objektif bahwa Anies pernah menduduki Jakarta dan secara signifikan, Nah itu sebetulnya yang ditakuti oleh Jokowi."
"Anies tidak mungkin meninggalkan dan melepaskan peluang di Jakarta," tambahnya.
Selain itu popularitasnya yang cukup untuk menghadapi tantangan serius dalam Pilkada mendatang.
Namun demikian Rocky Gerung juga menyoroti dinamika internal di dalam koalisi Jokowi yang terlihat ragu-ragu dalam mendukung kandidatnya sendiri.
Meskipun upaya Jokowi untuk mengamankan dukungan partai koalisinya terhadap Ridwan Kamil sebagai calon gubernur, masih terdapat ketidakpastian yang dapat mempengaruhi strategi politiknya.
Anies sendiri menurut Rocky Gerung nampaknya memiliki strategi politik yang matang.
Kembalinya Anies dalam kompetisi politik Jakarta bukan hanya sebagai langkah untuk merebut jabatan strategis.
Tetapi juga sebagai bagian dari persiapan untuk ambisi politiknya ke depan, termasuk potensi pencalonan presiden pada tahun 2029.
Dalam analisisnya Rocky Gerung menggarisbawahi bahwa Anies bukan sekadar figur politik biasa yang dapat diabaikan.
Keberhasilannya mempertahankan eksistensinya dalam politik Jakarta dapat menjadi "batu sandungan" penting bagi Jokowi.
"Karena apapun Jokowi tetap menganggap Anies ini sandungan buat dia tuh jadi kalau Jokowi tahu itu maka dengan segala cara Jokowi akan Halangi," ucapnya.
Terutama dalam menjaga kontrol politik di ibu kota yang krusial bagi dinamika politik nasional.
Sementara itu pertarungan politik antara Anies dan kekuatan politik yang saat ini mendominasi Jakarta bukan hanya tentang kekuatan personal.
Tetapi juga mencerminkan dinamika ideologis dan elektoral yang kompleks.
"Kita liat ini sebagai upaya terakhir Jokowi untuk memastikan bahwa penghalang dia yaitu Anies tidak boleh ada di dalam peta Jakarta supaya Jakarta itu lolos ke 2029 melalui kaesang," tutupnya.
Peran Anies dalam perebutan kekuasaan di ibu kota menjadi sorotan utama dalam arus politik nasional yang terus bergerak dinamis.***