Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara langsung menghambat pembangunan daerah. Pernyataan itu kini menuai sorotan.
Polikus senior, Akbar Faizal mengatakan apa yang disampaikan mantan Kapolri jtu adalah pernyataan besar. Apalagi, Tito berbicara dengan kapasitas sebagai menteri.
“Ini pernyataan besar dan berani seorang menteri,” ungkapnya dikutip fajar.co.id dari unggahannya di X, Rabu (12/6/2024).
Menurut politisi asal Sulawesi Selatan itu, mestinya Partai Politik (Parpol) tersinggung dengan pernyataan itu.
“Seharusnya parpol ‘tersinggung’ dengan cara memastikan kualitas personal Cakada yang diusungnya kelak orang yang memang layak,” ujarnya.
“Dalam banyak catatan Pilkada langsung, mayoritas berkualitas parah. @titokarnavian_ @kemendagri,” tambahnya.
Pernyataan Tito itu disampaikan saat rapat kerja dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/6/2024).
"Kita melihat bahwa ini momentum untuk menyelesaikan pembangunan tanpa hambatan politik, karena kalau kita alami selama ini sering terjadi hubungan kurang harmonis antara gubernur dengan bupati/wali kota,” kata Tito.
Ia mengatakan, perbedaan Parpol para kepala daerah yang dipilih langsung oleh masyarakat sering menimbulkan ketidakkompakan. Baginya, situasi itu menyebabkan pembangunan tak optimal dan merugikan masyarakat.
“Apalagi kalau partainya berbeda, satu partai yang sama saja belum tentu kompak, rivalitas, apalagi kalau partainya berbeda sering kali menimbulkan friksi. Ada hambatan politis di sana, itu mengganggu pembangunan untuk rakyat,” ujarnya.