Menko bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan tugas baru yang diperintahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kali ini terkait pengamanan sumber pasokan beras RI, bukan di dalam negeri, tapi di Kamboja.
Perintah itu ditugaskan kepada Perum Bulog. Yang ditujukan menjaga kepastian stok cadangan beras pemerintah (CBP).
Luhut mengaku diperintahkan Jokowi agar menindaklanjuti instruksi tersebut.
Hal itu disampaikan Luhut saat menyampaikan pidato sambutan di acara HUT ke-52 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (10/6/2024).
"Bulog akan akuisisi beberapa sumber beras di Kamboja. Presiden tadi sudah memerintahkan saya untuk kita tindak lanjut. Dan sudah memang ditindaklanjuti, sekarang tinggal kita melakukan due diligence," kata Luhut, dikutip Selasa (11/6/2024).
Sebenarnya, Indonesia juga sudah pernah mengimpor beras dari Kamboja. Meski porsinya jauh lebih rendah dibandingkan negara sumber impor lainnya di ASEAN, seperti Vietnam dan Thailand.
Untuk pertama kalinya setelah lebih dari satu dekade, Indonesia mengimpor beras dari Kamboja.
Sebanyak 3.500 ton beras impor asal Kamboja dilaporkan sudah masuk wilayah RI lewat pelabuhan Tanjung Emas, Semarang pada November 2023 lalu.
Dan, pada awal Maret 2024 lalu, Dubes RI untuk Kerajaan Kamboja Santo Darmosumarto telah melakukan kunjungan ke daerah yang disebut sebagai salah satu lumbung padi Kamboja.
Yaitu, Provinsi Prey Veng, yang berjarak sekitar 100 km dari ibu kota Phnom Penh.
Mengutip keterangan di situs resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu), kunjungan itu menindaklanjuti hasil pertemuan bilateral Presiden Jokowi dengan PM Kamboja Hun Manet, di sela-sela KTT Khusus ASEAN-Australia di Melbourne, pada awal Maret 2024 lalu.
Alasan Jokowi
Jokowi pun menjelaskan alasan di balik rencana mengakuisisi sumber beras di Kamboja.
"Proses bisnis yang dilakukan oleh Bulog sehingga memberikan kepastian stok cadangan beras negara kita di posisi yang aman terus," kata Jokowi usai menghadiri HUT HIPMI ke-52, Jakarta, Senin (10/6/2024).
"Daripada membeli lebih baik investasi," tegas Jokowi.