JAKARTA: Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto telah berjanji untuk meningkatkan kontribusi kepada badan PBB untuk Palestina dan mengirim lebih banyak tim medis ke Gaza, kata kantornya pada hari Rabu.
Subianto, yang masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan Indonesia sebelum menjabat pada bulan Oktober, pada hari Selasa menghadiri konferensi bantuan internasional mengenai Gaza di Yordania, di mana ia mengatakan “bencana kemanusiaan” di jalur yang terkepung harus segera diatasi.
“Indonesia bersedia dan siap berkontribusi dalam segala upaya untuk mengurangi penderitaan saudara-saudara kita di Palestina dan kami berharap dapat bekerja sama dengan negara-negara di kawasan,” ujarnya seperti dikutip dalam pernyataan Kementerian Pertahanan.
Dalam konferensi tersebut, yang diselenggarakan bersama oleh Raja Abdullah II, Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Subianto mengatakan bahwa “dukungan yang lebih kuat untuk Palestina yang merdeka dan berdaulat” adalah solusi nyata atas perang Israel di Gaza, di dimana lebih dari 37.000 warga Palestina telah terbunuh sejak bulan Oktober.
“Kami akan meningkatkan kontribusi kami secara signifikan kepada UNRWA dan bantuan kemanusiaan lainnya. Kami siap mengerahkan lebih banyak tim medis dan rumah sakit lapangan untuk beroperasi di Gaza,” kata Subianto, seraya menambahkan bahwa Indonesia juga siap mengerahkan kapal rumah sakitnya dan membantu pengiriman bantuan kemanusiaan dari udara.
Pada bulan Desember, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia akan meningkatkan kontribusinya kepada UNRWA sebanyak tiga kali lipat. Negara Asia Tenggara ini juga telah mengirimkan beberapa kiriman bantuan ke Gaza.
Jakarta tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Tel Aviv dan telah menjadi salah satu pendukung Palestina yang paling vokal sejak awal serangan Israel di Gaza. Mereka memandang kenegaraan Palestina sebagaimana diamanatkan oleh konstitusinya, yang menyerukan penghapusan kolonialisme.
Subianto juga mengatakan Indonesia bersedia mengevakuasi 1.000 pasien untuk dirawat di rumah sakit Indonesia, serta anak-anak dan yatim piatu untuk perawatan pasca-trauma dan sekolah, dan mengembalikan mereka semua ke Gaza setelah keadaan aman.
“Meskipun kami bersedia mendukung dan berkontribusi pada semua upaya ini,… solusi akhir untuk masalah ini adalah solusi dua negara,” katanya pada konferensi tersebut.
Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Subianto mengatakan Indonesia “siap berkontribusi” dalam segala upaya untuk segera mencapai gencatan senjata.
Pekan lalu, Presiden AS Joe Biden memaparkan apa yang disebutnya proposal “tiga fase” Israel untuk gencatan senjata di Gaza, yang akan mencakup negosiasi gencatan senjata permanen di wilayah kantong Palestina dan juga pertukaran sejumlah sandera Israel dengan tahanan Palestina.
Qatar dan Mesir kini memimpin upaya mediasi atas rencana tersebut, yang telah diadopsi sebagai resolusi Dewan Keamanan PBB.
“Indonesia siap bekerja sama dengan AS, Mesir, dan Qatar untuk memastikan negosiasi terus berlanjut untuk mencapai gencatan senjata permanen dan perdamaian yang adil dan abadi di Palestina,” kata Subianto kepada Blinken.
“Gencatan senjata yang segera, penuh dan komprehensif sangat penting untuk menghidupkan kembali proses perdamaian.”
Setelah pertemuannya di Yordania, Subianto melakukan perjalanan ke Jeddah, di mana ia dijadwalkan bertemu Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman. [ARB]