Eks Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK Novel Baswedan menilai pimpinan KPK saat ini memiliki masalah pada integritasnya sehingga kasus Harus Masiku tidak tertangani dengan baik. Novel Baswedan pun pesimis bahwa Harun Masiku bisa ditangkap dengan kondisi pimpinan KPK saat ini. "Dalam pandangan saya, Pimpinan KPK sekarang ini bermasalah integritasnya," kata dia kepada Tempo, Selasa, 18 Juni 2024.
Eks penyidik KPK itu merasa tidak yakin komisi antikorupsi bisa menangkap Harun Masiku dalam waktu dekat meskipun Wakil Ketua KPK Alexander Marwata berjanji akan menangkapnya dalam waktu sepekan. Janji tersebut disampaikan Alexander pada pekan lalu.
Novel Baswedan pun menyebutkan kebiasaan pimpinan KPK yang seringkali berbohong dalam penanganan kasus di lembaganya sehingga sulit untuk bisa dipercaya. "Bukankah pimpinan KPK sudah sering berbohong, jadi saya kira tidak ada yang baru," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, Alexander Marwata mengatakan telah menargetkan akan menangkap Harun Masiku dalam seminggu ke depan. Hal ini berkaitan juga dengan diperiksa dan disitanya ponsel Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto oleh penyidik KPK.
"Kebetulan mungkin kalau yang bersangkutan posisinya sedang tidak ketahuan, ada informasi, misalnya, sudah terkecoh di Jakarta, sehingga muncul pemeriksaan saksi-saksi lagi. Mudah-mudahan saja dalam satu minggu ketangkap. Mudah-mudahan,” kata Alexander di Kompleks Parlemen DPR RI, Jakarta pada Selasa, 11 Juni 2024
Bahkan, dia juga menyebut penyidik telah mengantongi indikasi keberadaan Harun Masiku. “Saya pikir sudah (ditemukan lokasi Harun Masiku) oleh penyidik,” tuturnya ketika keluar usai rapat dengan Komisi 3 DPR.
Harun Masiku merupakan tersangka kasus penyuapan terhadap Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) 2017-2022, Wahyu Setiawan. Adapun tujuan penyuapan itu diduga agar Harun Masiku menjadi Anggota DPR dari Fraksi PDIP untuk menggantikan Nazarudin Kiemas yang meninggal pada Maret 2019.