Gatot Nurmantyo, mantan Panglima TNI yang terkenal dengan berbagai kontroversi, kembali menarik perhatian publik dengan pernyataan mengenai "Sembilan Naga".
Istilah ini merujuk pada sekelompok pengusaha yang diduga menguasai berbagai sektor di Indonesia dan menikmati kebebasan luar biasa dalam melakukan kegiatan bisnis mereka.
Gatot Nurmantyo dikenal tidak pernah segan untuk menyuarakan pemikirannya. Sebagai seorang patriot sejati, ia merasa bertanggung jawab untuk membela negara dari ancaman, termasuk yang berasal dari dalam negeri sendiri.
Dalam pernyataannya, Gatot Nurmantyo menyoroti peran para pejabat yang memberikan keleluasaan kepada "Sembilan Naga".
"Sembilan Naga" adalah sebutan bagi sekelompok pengusaha yang diduga memiliki kekuasaan besar di Indonesia.
Mereka disebut-sebut mampu mempengaruhi kebijakan dan menikmati berbagai kemudahan seperti bebas pajak dan visa.
Gatot Nurmantyo mengajak masyarakat untuk tidak hanya menyalahkan para pengusaha ini, tetapi juga mengejar pejabat yang memberikan "karpet merah" bagi mereka.
Dalam pandangannya, Gatot menegaskan pentingnya menyelidiki para pejabat yang memungkinkan "Sembilan Naga" beroperasi dengan leluasa.
Ia menyarankan pembentukan forum khusus yang akan meneliti siapa saja yang terlibat dalam pembuatan kebijakan yang memberikan keuntungan besar bagi para pengusaha ini.
"Coba sekali-sekali kita itu jangan bicara menyalahkan sembilan naga tetapi menyalahkan yang memberikan karpet merah kepada naga ini," tegas Gatot.
Ia menambahkan bahwa kita harus mengejar mereka mulai dari kepolisian, kejaksaan, imigrasi, hingga pengadilan.
Gatot juga mengkritik kebijakan bebas visa yang dinilai merugikan bangsa. "Kita memberikan negara lain bebas visa, kita ke sana enggak bebas visa, itu kan bangsa budak namanya," ujarnya.
Kebijakan seperti ini, menurut Gatot, adalah bentuk pengkhianatan terhadap negara yang harus segera diatasi.
Menurut Gatot, perlu ada tindakan nyata untuk mengejar mereka yang mengkhianati negara.
"Hal-hal semacam inilah yang harusnya jangan biarkan orang-orang yang mengkhianati negara ini sehingga jadi seperti ini mereka melanggang dengan bebas dan menikmati hasilnya yang harus kita kejar sama-sama," tegasnya.
Pernyataan Gatot Nurmantyo mengenai "Sembilan Naga" dan pejabat yang memberikan keleluasaan kepada mereka merupakan panggilan untuk lebih waspada terhadap ancaman dari dalam negeri.
Penyelidikan dan tindakan tegas terhadap mereka yang terlibat dalam pengkhianatan ini diharapkan dapat menyelamatkan negara dari cengkeraman para pengusaha yang merugikan bangsa.
Dengan sikap tegas dan usulan konkritnya, Gatot Nurmantyo sekali lagi menunjukkan komitmennya untuk membela Indonesia dari segala bentuk ancaman, baik dari luar maupun dari dalam negeri.***