Pemerintah RI merasa tidak mendapat timbal balik investasi yang baik dari pendiri perusahaa jasa internet Starlink Elon Musk.
Pasalnya, pemerintah telah memberikan karpet merah hingga fasilitas yang super mewah ke Elon Musk, namun nyatanya investasi Starlink tidak sejumbo yang diinginkan pemerintah.
Hal diketahui setelah Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR Selasa kemarin mengungkapkan bahwa Elon Musk berinvestasi Starlink di Indonesia hanya berinvestasi Rp 30 miliar dan hanya memiliki 3 pekerja saja.
"Saya jujur ini starlink ini investasinya Rp 30 miliar, ini data OSS ya, tenaga kerjanya 3 orang yang terdaftar," kata dia.
Pernyataan Bahlil ini berbanding terbalik dengan jamuan yang diberikan pemerintah terhadap Elon Musk.
Bahkan, seorang Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sampai menjemput Elon Musk saat tiba Bali untuk peresmian Starlink dan mengujungi World Water Forum lalu.
"Saya berkesempatan menjemput Elon di Bandara pagi ini dan kemudian membicarakan beberapa agenda beliau selama di sini dan tentunya beberapa kerja sama penting," kata Luhut.
Kala itu, mantan Menkopolhukam ini bilang, salah satu kerja sama penting yang dilakukan yaitu peresmian layanan internet Starlink yang mampu menjangkau hingga pelosok Indonesia.
Kerja sama ini sebagai bentuk pemerataan di seluruh provinsi di Indonesia yang akan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan dan pendidikan. Dengan begitu, kedua layanan ini diharapkan dapat terus meningkat.
Menko Luhut berharap melalui peluncuran Starlink ini, masyarakat di daerah terpencil bisa menikmati akses informasi dan jaringan internet secara cepat seperti dengan penduduk yang tinggal di kota besar.
Diketahui Starlink adalah layanan internet berbasis satelit yang dimiliki perusahaan antariksa SpaceX, yang juga dimiliki Elon Musk.
Peresmian layanan satelit Starlink dilakukan di salah satu Puskesmas yang berlokasi di Denpasar, Bali.