Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

BUMN Migas Dinilai Rawan Titipan ‘Orang Dalam’, Ini Alasannya

 

Badan usaha milik negara (BUMN), khususnya di sektor minyak dan gas bumi (migas), dinilai rawan terhadap fenomena penunjukan dewan komisaris dan dewan direksi yang berlandaskan kedekatan politik atau fenomena bagi-bagi jabatan.

Associate BUMN Research Group Universitas Indonesia Toto Pranoto mengatakan hal ini terjadi karena BUMN sektor migas memiliki ukuran (magnitude) yang besar dengan sejumlah proyek besar (mega project).

Selain sektor migas, kata Toto, BUMN lainnya yang rawan terhadap fenomena tersebut adalah sektor perbankan dan telekomunikasi.

“Ya [fenomena tersebut] lebih menonjol pada BUMN kelas blue chip [perusahaan besar] di beberapa sektor, misalnya di sektor migas, perbankan, atau telekomunikasi,” ujar Toto kepada Bloomberg Technoz, dikutip Rabu (12/6/2024).

Toto menggarisbawahi penunjukan dewan komisaris dan direksi yang dekat dengan kekuasaan merupakan peristiwa yang kerap terjadi setiap pergantian kepemimpinan. “Sehingga soal kedekatan politik dengan penguasa tidak bisa diabaikan sebagai faktor yang menyebabkan seseorang menjadi direktur atau komisaris.”

Namun, lanjutnya, penunjukan dewan direksi dan komisaris tersebut harus tetap dilakukan secara profesional. Dengan demikian, tuduhan fenomena bagi-bagi jabatan bisa dibantah.

Terlebih, penanganan yang salah selama efektif menjabat sebagai BOD dan BOC di BUMN tersebut bakal memiliki dampak finansial yang besar.

Sekadar catatan, beberapa nama yang tercatat sebagai bagian dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, atau setidaknya memiliki kedekatan dan mendukung pasangan tersebut, tercatat dalam jajaran dewan komisaris sejumlah BUMN.

BUMN tersebut khususnya di sektor energi dan pertambangan seperti PT Pertamina (Persero) dan holding BUMN bidang pertambangan PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID). Mereka di antaranya adalah:

1. Simon Aloysius Maniti

Simon ditunjuk sebagai komisaris utama dan independen PT Pertamina (Persero). Simon pernah menjabat sebagai Wakil Bendahara TKN pada Pilpres 2024. Selain itu, Simon tercatat merupakan Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Periode 2020.

2. Condro Kirono

Condro ditunjuk sebagai komisaris independen PT Pertamina (Persero). Dirinya pernah menjabat sebagai Wakil Ketua TKN pada Pilpres 2024. Dalam situs resmi Pertamina, Condro pernah diberhentikan secara hormat sebagai anggota Dewan Komisaris PT Pertamina (Persero) sejak 2019 dan 2020.

3. Fuad Bawazier

Fuad ditetapkan sebagai komisaris utama MIND ID. Fuad merupakan mantan Menteri Keuangan di Kabinet Pembangunan VII Orde Baru. Sebelumnya, Fuad juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Pajak pada 1993—1998.

Selain itu, Fuad juga tercatat pernah berkiprah di Partai Amanat Nasional (PAN). Selain itu, Fuad juga merupakan salah satu tokoh pendiri dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Selanjutnya, Fuad menjabat sebagai Anggota Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) periode 2020.

4. Grace Natalie

Grace Natalie ditunjuk sebagai komisaris dari MIND ID. Sama seperti Condro Kirono, Grace merupakan menjabat sebagai wakil TKN pada Pilpres 2024. 

Selain itu, Grace bersama dengan Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga turut menggaet Kaesang Pangarep, yang merupakan adik dari Gibran, sebagai ketua umum.

5. Siti Zahra Aghnia

Pada Februari tahun ini, PT Pertamina Patra Niaga juga resmi menunjuk Siti Zahra Aghnia sebagai komisaris independen baru perusahaan. Penunjukkan itu ditetapkan melalui Keputusan Pemegang Saham Secara Sirkuler perseroan tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dewan Komisaris Perseroan.

Masuknya Siti Zahra ke dalam jajaran dewan komisaris Pertamina merupakan penambahan, bukan untuk mengganti posisi yang ditinggalkan komisaris lain. Adapun, perseroan pada awalnya hanya memiliki seorang komisaris independen yaitu Wahyu Indra Pramugari.

Siti Zahra sendiri merupakan seorang istri dari Muhammad Arief Rosyid Hasan. Belakangan, Arief didapuk menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional Pemilih Muda (TKN Fanta) Prabowo-Gibran pada kontestasi pilpres.

Pada 2021, Arief juga menjabat sebagai Komisaris Independen bank pelat merah, yakni PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI, sebelumnya mengundurkan diri untuk menajdi tim sukses bagi paslon Prabowo-Gibran.

Sumber Berita / Artikel Asli : bloomberg

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved