Terpidana kasus Vina Cirebon yang kini sudah bebas usai menjalani hukuman penjara, Saka Tatal mengungkap ciri-ciri Pegi alias Egi asli DPO Vina Cirebon yang fotonya diperlihatkan oleh polisi kepadanya.
Menurut Saka Tatal, dua minggu sebelum polisi menangkap sosok Pegi Setiawan yang disebut oleh polisi sebagai Egi asli DPO Vina Cirebon, dirinya didatangi oleh aparat dari Polresta Cirebon.
Kedatangan aparat tersebut, kata Saka, untuk menanyakan perihal DPO kasus itu, salah satunya yakni Pegi alias Egi alias Perong.
Ia pun lalu diperlihatkan oleh polisi foto-foto wajah para DPO itu beserta nama-namanya.
"Dua minggu lalu ada kepolisian dari Polresta Cirebon datang ke rumah, dia (polisi) menanyakan DPO tersebut dan dikasitahu foto-fotonya dan nama-namanya," kata Saka Tatal, dikutip terkini dari video wawancaranya dengan wartawan yang diunggah kanal YouTube Kompas TV, Minggu, 2 Juni 2024.
Saka pun mengatakan bahwa wajah Pegi yang diperlihatkan oleh polisi kepadanya itu berbeda jauh dengan wajah Pegi Setiawan yang baru-baru ini ditangkap.
"Yang di foto sama yang ditangkap itu beda jauh," ungkapnya.
Dia lalu membeberkan ciri-ciri Pegi alias Egi asli dalam foto yang diperlihatkan oleh polisi tersebut, dimana telinga Pegi asli dalam foto DPO itu bolong alias berlubang.
Selain telinga, lanjut Saka, wajah Pegi alias Egi dalam foto DPO polisi itu juga berbeda dengan muka Pegi Setiawan yang telah ditangkap.
"Dari muka sama telinga itu sudah beda. Telinganya itu bolong. Dari muka juga beda sama Pegi yang sekarang (yang ditangkap)," bebernya.
Tak hanya itu, Saka Tatal juga membeberkan rambut Pegi alias Egi asli dalam foto DPO polisi itu berambut keriting. Berbeda dengan rambut Pegi Setiawan yang telah ditangkap polisi.
"Rambutnya keriting, tapi sama Pegi Setiawan yang ditangkap itu beda jauh sama yang di foto yang ditunjukkan oleh pihak Kepolisian," tuturnya.
Ungkap Egi Asli DPO Vina Cirebon, Saka Tatal: Telinganya Bolong
Sebelumnya, Saka Tatal menyebut bahwa dirinya adalah korban salah tangkap dalam kasus Vina Cirebon.
Ia mengaku dipaksa oleh polisi untuk mengakui dirinya terlibat dalam kasus meninggalnya gadis berusia 16 tahun itu.
Menurutnya, ketika peristiwa pembunuhan itu terjadi dirinya tidak berada di lokasi kejadian. Saat itu, ia ada dirumahnya bersama paman dan kakaknya.
"Saya ada di rumah waktu malam kejadian. Saya di rumah sama kakak saya, dan paman saya," kata Saka Tatal, dikutip dari video wawancaranya yang beredar di publik.
Ia juga mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak mengenal kedua korban dalam kasus itu, yakni Vina dan kekasihnya, Eky.
"Dari kedua korban saya tidak mengenali semuanya," ungkapnya.
Ia pun lalu menceritakan kronologi saat dirinya ditangkap oleh polisi. Kala itu, kata Saka, ia sedang mengantarkan sepeda motor milik pamannya.
Namun, saat tiba di rumahnya, ia langsung ditangkap oleh polisi tanpa penjelasan apapun dari pihak Kepolisian yang menangkapnya.
Sesampainya di kantor polisi, Saka mengaku dipukul, disiksa bahkan disetrum oleh anggota kepolisian.
"Sampai di Polresta, saya langsung dipukulin untuk mengakui apa yang bukan saya lakukan. Saya dipukuli, disiksa, sampai disetrum," ucap Saka.
"Yang mukulin dan nyiksa itu anggota polisi semua. Namanya nggak tahu," sambungnya.
Lantaran tak kuat lagi disiksa polisi, Saka Tatal akhirnya terpaksa mengaku bahwa dirinya adalah pembunuh Vina Cirebon.
"Akhirnya saya ngaku karena terpaksa, saya sudah nggak kuat lagi (disiksa)," ujarnya.
%20(Custom).jpg)
