Pesawat militer yang membawa Wakil Presiden (Wapres) Malawi Saulos Klaus Chilima (51) belum ditemukan sampai Selasa (11/6/2024) pagi WIB. Turut bersama Chilima dalam penerbangan tersebut, mantan Ibu Negara, Shanil Dzimbiri, serta delapan orang lainnya, termasuk tiga kru.
Chilima dan rombongan sedianya akan menghadiri pemakaman mantan menteri Malawi. Pesawat yang membawa Chilima dan rombongan lepas landas dari bandara di Ibu Kota Lilongwe pada pukul 09.17 waktu setempat, menuju Bandara Internasional Mzuzu.
Presiden Malawi Lazarus Chakwera menjelaskan, pilot sempat memberi tahu bahwa pesawatnya tak bisa mendarat di Mzuzu karena jarak pandang terbatas. Sang pilot lalu diperintahkan oleh petugas air traffic control (ATC) untuk kembali ke Lilongwe. Sesaat setelah itu, pesawat hilang dari radar dan kontak terputus.
Chakwera mengatakan, fokus pencarian adalah hutan pegunungan dekat sebuah kota di utara Malawi.
“Saya paham ini adalah situasi yang memilukan. Saya tahu kita semua takut dan khawatir. Saya juga khawatir. Tapi saya ingin meyakinkan Anda bahwa saya tidak menyia-nyiakan sumber daya yang ada untuk menemukan pesawat.
Saya berpegang teguh pada harapan bahwa kita akan menemukan orang selamat,” kata Chakwera, dalam pidato yang disiarkan di televisi, seperti dilaporkan Associated Press, Selasa (11/6/2024).
Dia bahkan memerintahkan militer untuk melakukan pencarian terus menerus sepanjang malam.
“Saya telah memberikan perintah tegas bahwa operasi harus dilanjutkan sampai pesawat ditemukan,” kata Chakwera.
Dia juga telah meminta bantuan kepada Amerika Serikat (AS), Inggris, Norwegia, bahkan Israel yang saat sedang berperang di Gaza, untuk pencarian.
Chilima merupakan wakil presiden yang menjabat sejak 2020. Dia ikut dalam Pilpres Malawi 2019 dan menempati posisi ketiga. Pilpres saat itu dimenangkan sang petahana, Peter Mutharika.
Namun Mahkamah Konstitusi Malawi membatalkan hasil pilpres tersebut dengan alasan ada kejanggalan. Chakwera menempati urutan kedua dalam pilpres itu.
Chilima kemudian berpasangan dengan Chakwera sebagai calon wakil presiden dalam pilpres ulang yang digelar setahun kemudian dan menang.
Dia menghadapi dakwaan korupsi pada 2022 yakni menerima uang suap sebagai imbalan terkait pemberian kontrak pemerintah. Namun jaksa membatalkan dakwaan tersebut pada Mei lalu. Chilima membantah bersalah atas dakwaan itu.