Peta baru Israel muncul. Ini setidaknya terlihat dari emblem seragam yang dipakai pasukan pertahanan Israel (IDF).
Lencana itu membentuk wilayah yang luas, bahkan melebihi wilayah Palestina yang diduduki saat ini.
Meliputi sejumlah negara lain, yakni Yordania, Lebanon dan Suriah, Irak, Mesir dan sebagian Arab Saudi.
"Gambar seragam tentara Israel dengan tempelan peta 'Israel Raya' telah beredar online," tulis media Turki, TRT di lama Istagram (IG), dikutip Kamis (20/6/2024).
Sebenarnya, kelompok sayap kanan Israel juga secara terbuka mengungkapkan keinginan teritorial mereka. Dijelaskan ambisi jangka panjang membentuk negara 'Israel Raya'.
"Nantinya perbatasan kita akan bertambah dari Lebanon ke gurun besar yakni Saudi Arabia dan kemudian ke Mediterania dan Sungai Eufrat," kata seorang politisi Israel, Avi Lipkin dalam laman yang sama.
"Saya percaya kita akan mengambil Mekkah dan Madinah, dan Gunung Sinai, serta memurnikannya," tambahnya.
Mengutip Middle East Monitor (MEMO), konsep Israel Raya berakar pada interpretasi tertentu terhadap ideologi Zionis.
Di mana konsep itu menyatakan bahwa "tanah perjanjian" dalam Alkitab terbentang dari Sungai Nil di Mesir hingga Sungai Eufrat di Irak, dan dari Sungai Litani di Lebanon hingga Madinah di Arab Saudi.
Penafsiran ini telah menjadi subyek kontroversi sejak berdirinya negara pendudukan Israel pada tahun 1948.
Zionis dan para pendukungnya memandangnya sebagai penggenapan ramalan agama, sementara para kritikus mengutuknya sebagai pembenaran untuk perluasan wilayah dengan mengorbankan negara-negara tetangga dan negara-negara tetangga.
Sementara itu, kecaman muncul di media sosial Arab. Beberapa membandingkannya dengan konsep "Lebensraum" yang diusung Nazi Jerman yang merujuk ke landasan ideologi ekspansi untuk menguasai sumber daya demi perkembangan rakyat Jerman kala itu.
"Datang ke Mekah dan Madinah dan saksikan 2,2 miliar umat Muslim menyerangmu," kata unitythroughtsports.
"Dan negara Arab masih tidur," ujar akun ayoob_jb.