Perseteruan antara Habib Bahar Bin Smith dan pedangdut Rhoma Irama menghangat. Perseteruan itu tidak terlepas dari pernyataan Rhoma Irama di dalam podcast-nya yang mempertanyakan status habib dari nasab Baalawi di Indonesia.
Rhoma bahkan setuju tes DNA untuk bisa bisa membuktikan nasab Ba'alawi keturunan Rasulullah Hal itu karena hasil tes DNA bersifat final dan ilmiah. "Bisa terdeteksi, itu hasilnya presisi," kata Rhoma.
Sementara pengasuh dan Pendiri Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum Kiai Imaduddin Utsman al Bantni pun ikut angkat bicara soal tes DNA tersebut.
Menurut Imaduddin, habib di Indonesia ini bukan cucu nabi. Secara ilmu nasab berdasar kitab kitab nasab abad 5-9 hijriah, para habib itu tidak tercatat sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW.
"Leluhur habib baru mengaku sebagai keturunan nabi pada abad 9 hijriah melalui kitab yang leluhur habib ini karang, nama kitabnya al burqotul musiqoh," ujarnya kepada Republika.
Mulai abad 9, mereka memperkenalkan diri sebagai cucu nabi. "Pengakuan mereka tertolak karena kitab sebelum abad sembilan tidak mencatat nama mereka sebagai cucu nabi," ujarnya.
Lalu apakah klan Ba’alwi yang mengaku keturunan Nabi Muhammad SAW itu sudah tes DNA? Kalau sudah tes DNA, lalu Haplogroupnya apa?
"Alhamdulillah, klan Ba’alwi sudah banyak yang melakukan tes DNA, menurut Doktor Sugeng, sudah sekitar 180 orang," kata Imaduddin.
Berdasarkan sampel-sampel hasil test DNA mereka yang dapat diunduh di situs familytree dan berbagai situs lainnya, hasilnya haplogroup mereka adalah G, bukan J1.
Dari situ mustahil dapat dikatakan, mereka sebagai keturunan garis lurus laki dari Nabi Muhammad SAW dan Sayyidina Ali, karena keduanya berhaplogroup J1.
Haplogrup adalah sekelompok kromosom tunggal, atau untaian DNA tunggal, yang memiliki nenek moyang yang sama
Imaduddin lantas mengambil beberapa contoh keluarga Ba’alwi yang telah melakukan tes DNA. Misalnya, seorang bapak dari Al-Habsyi yang melakukan tes DNA dengan nomor KIT: IN89146.
Ia tinggal di Arab Saudi. Hasilnya bapak tu berhaplogroup G-M201. "Gagal," kata Imaduddin lewat artikel yang sudah dikonfirmasi Republika.
Contoh lain, kata ia, seorang bapak dari Bin Syekh Abubakar. Ia tes DNA dengan nomor KIT: M9523. Bapak itu tinggal di Indonesia, hasilnya haplogroupnya G-M201. "Gagal juga."
Contoh lain, seorang bapak bernama Omar, ia tes DNA dengan nomor KIT: IN76599. Ia tinggal di Yaman, hasilnya, haplogroupnya G-M201. "Gagal maning."
Selanjutnya, kata ia, masih banyak lagi contoh-contoh hasil tes DNA dari klan Ba’alwi yang dapat diunduh dari berbagai macam situs penyedia jasa tes DNA. "Hasilnya mayoritas mereka berhaplogroup G-M201. Lalu apa arti haplogroup G-M201?"
Haplogroup G, kata ia, adalah haplogroup paling sering ditemukan di antara berbagai kelompok etnis di Kaukasus. Wilayah kaukasus, dulu adalah bekas kerajaan Yahudi Khazar yang hancur lebur dibumihanguskan dinasti Rusia.
Lalu mereka menyebar ke berbagai belahan dunia pada abad ke-11 masehi. Waktu itu, kerajaan Khazar meliputi Kajakstan, Dagestan, Tajikistan, Azerbaijan, Georgia dll.
Yahudi Khazar sebenarnya bukan gen yahudi, mereka adalah orang non Yahudi yang kemudian masuk agama Yahudi dan mengidentifikasi diri sebagai orang Yahudi.
Yahudi asli adalah keturunan Nabi Ibrahim yang berhaplogroup sama dengan suku Quraisi yaitu J1. Di Eropa, Yahudi Khazar kemudian berkawin-mengawin dengan Yahudi Askhenazi.
Yahudi Askhenazi sekarang yang 90% menguasai Israel, banyak dari mereka memiliki gen Khazar dari jalur ibu. Selain di kaukasus, G juga tersebar luas dengan frekuensi rendah di antara kelompok etnis India, Banglades, Maladewa, Pakistan, Buthan, Nepal, Srilangka, Eropa , Turki, Iran dan Afrika Utara.
Kegeraman Bahar
Dalam ceramahnya, Bahar menyentil sosok Rhoma Irama, Immaduddin (NU Banten), Sayyid Qori, sampai Gus Fuad Plered yang mempertanyakan nasab Baalawi. Ia pun mengungkit kedatangannya ke Kresek beberapa waktu.
Alih-alih bisa bertemu dengan orang yang menantangnya, ia malah mendapatkan cium tangan dari warga setempat.
"Jangan satu Imad, satu Plered, satu Qori, walaupun seluruh manusia adalah Imad, tetap nasab baalawi tidak akan pernah runtuh," katanya menegaskan.
Menurut Bahar, nasab Baalawi dibangun dengan keimanan dan takwa. "Udah pakai kitab palsu. Nyesel saya dating kemarin itu," kata Bahar menyinggung orang yang menantangnnya.
Soal Rhoma, Bahar menyebut Raja Dangdut itu telah menyebarkan berita bohong bahwa habib tidak akan masuk neraka jika berbuat maksiat. Ia menegaskan, neraka terbuka bagi siapa pun yang berdosa, bahkan kaum quraisy sekalipun.
"Meskpun ilmu tinggi setinggi langit, kalau berbuat dosa tempatnya negara," ujar Bahar.
Ia juga menyindir Rhoma sebagai 'pembegal' nasab. "Rhoma bilang doktrin para habaib, kalau buat dosa pasti masuk surga. Rhoma jaga kau punya mulut. jangan buat fitnah," seru Bahar.