
Aktivis Kolaborasi Rakyat Jakarta, Andi Sinulingga, mengeluarkan kritik pedas terhadap dugaan korupsi dalam distribusi Bantuan Sosial (Bansos) yang digagas oleh Presiden Joko Widodo.
Andi Sinulingga menegaskan bahwa praktik korupsi tidak hanya terjadi dalam proyek-proyek besar seperti jalan tol, tetapi juga merasuki distribusi bantuan yang seharusnya untuk kepentingan rakyat.
"Proyek jalan tol bertabur korupsi, bahkan bansos untuk rakyat pun di korupsi," ujar Sinulingga dalam keterangan d aplikasi X @andisinulingga (28/6/2024).
Dia menyatakan bahwa ini tidak hanya mengakibatkan kerugian bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), tetapi juga memberikan dampak negatif yang signifikan secara sosial dan ekonomi.
"BUMN merugi (karena) korupsi," cetusnya.
Sinulingga juga menyoroti kasus-kasus korupsi yang terkait dengan proyek Ibu Kota Negara (IKN), serta menilai bahwa beban ekonomi masyarakat semakin berat akibat dari praktik-praktik korupsi ini.
"Bagaimana dengan IKN?," imbuhnya.
"Wajar saja kalau beban ekonomi makin berat," tandasnya.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mengungkap dugaan korupsi dalam distribusi bansos yang diprakarsai oleh Presiden pada tahun 2020, yang diperkirakan telah merugikan negara sekitar Rp 125 miliar. Kasus ini menunjukkan bahwa beberapa pelaku diduga melakukan pengurangan kualitas komponen bansos untuk keuntungan pribadi. (*)