Utang dibutuhkan negara untuk membiayai pembangunan, menambal defisit anggaran, hingga menambah pemasukan karena pendapatan negara yang tidak mencukupi.
Negara bisa berhutang melalui banyak cara mulai dari meminjam dana dari lembaga multinasional seperti Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF), menarik pinjaman dari negara lain atau bilateral ataupun dengan menjual obligasi ke investor.
Bagi banyak negara, IMF telah menjadi organisasi yang menjadi tempat bergantung selama masa-masa kesulitan ekonomi. Ketika sebuah negara meminta pinjaman, IMF akan memberikan negara tersebut uang yang dibutuhkan untuk membangun kembali atau menstabilkan mata uangnya, membangun kembali pertumbuhan ekonomi, dan terus membeli impor.
Meski beberapa negara pastinya memiliki utang ke IMF, tetapi beberapa negara lainnya juga ada yang tidak berhutang ke IMF. Bahkan, tak hanya ke IMF saja, ada negara yang sama sekali tidak memiliki utang. Mereka yang tidak mengandalkan utang biasanya mengandalkan penarikan pajak yang tinggi atau memiliki pendapatan negara yang berlimpah untuk keberlangsungan Pembangunan negara.
Beberapa negara juga memiliki rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sangat rendah. Negara mana yang tidak memiliki utang ke IMF dan memiliki rasio utang sangat rendah? Berikut daftarnya.
1. Macau
Macau menjadi negara pertama yang diketahui tidak memiliki utang. Selama 15 tahun terakhir berdasarkan data dari IMF, negara ini tidak memiliki utang sama sekali atau hutang negara sebesar 0%.
Macau merupakan negara yang termasuk dalam administrasi khusus dari negara China. Negara ini bahkan menempati urutan keempat sebagai negara terkaya di Asia.
Macau memiliki pendapatan perkapita sebesar US$ 32,418 per 2022. Macau juga dijuluki sebagai Las Vegas-nya Asia dan sebagian besar dari perekonomian negara ini didukung oleh sektor pariwisatanya. Makau juga termasuk negara yang sangat terkenal karena terdapat arena judi dan juga kasino.
2. Brunei Darussalam
Negara selanjutnya yang tidak memiliki utang kepada IMF yaitu negara Brunei Darussalam. Meski begitu, Brunei memiliki utang nasional, di mana rasio utang terhadap PDB mencapai 2,3% pada 2024, termasuk yang terendah. Rasio utang pemerintah Brunei sempat di kisaran 0,94% dari PDB pada 1985-2022 dan bahkan 0% pada 1986.
Negara ini memiliki kekayaan yang sangat melimpah dengan pendapatan per kapita sebesar US$ 65.670. Brunei terkenal memiliki gas alam dan cadangan minyak yang sangat melimpah. Hal inilah yang menjadi sumber kekayaan dari Brunei Darussalam.
3. Turkmenistan
Berdasarkan data dari IMF, Turkmenistan memiliki rasio utang terhadap PDB di tahun 2024 mencapai 4,7% di 2024.
Bahkan utang nasional Turkmenistan diperkirakan akan terus menurun dari 2023 hingga 2028 dengan total US$0,3 miliar atau turun hingga 8%.
4. Tuvalu
Tuvalu adalah negara kepulauan independen yang masuk di dalam Persemakmuran Inggris. Negara tanpa utang yang tinggi ini masuk dalam daftar negara termiskin dan terkecil dengan luas lahan 26 km2.
Jumlah populasi negaranya juga sangat kecil, yakni berkisar 11.204 pada 2021. Menjadi negara terkecil, tentu Tuvalu tidak membutuhkan banyak dana untuk pembangunan negara.
Tuvalu pun tidak memiliki utang kepada IMF. Meski tidak memiliki utang ke IMF, tetapi rasio utang terhadap PDB Tuvalu di 2024 mencapai 7%.
5. Kuwait
Negara yang terletak di timur laut Arab Saudia dengan luas 17,818 km2 ini masuk dalam daftar negara dengan hutang terendah.
Berdasarkan laporan resmi yang dikeluarkan oleh IMF, Kuwait hanya memiliki rasio utang terhadap PDB sebesar 7,1% per 2024.
6. Hong Kong
Hong Kong SAR (Special Administrative Region of the People's Republic of China) memiliki rasio utang PDB terendah, yakni sebesar 9% di 2024.
Salah satu alasan utama kenapa Hong Kong memiliki rasio hutang terendah di bawah 10% karena negara ini memiliki pasar keuangan yang sangat maju.
Faktor kedua, nilai properti di negara ini sangat tinggi sehingga pajak properti mampu menutup semua biaya pemerintah yang kecil.
7. Kiribati
Kiribati adalah sebuah negara kepulauan di Oseania di tengah Samudra Pasifik. Negara ini memiliki jumlah populasi lebih dari 119.000 di tahun 2020.
Negara yang memiliki luas 811 km2 ini memiliki rasio utang PDB yang cukup kecil, yakni 9,9% di tahun 2024.
Selain tujuh saham di atas, Indonesia sejatinya termasuk ke dalam negara yang tidak memiliki utang kepada IMF. Hal ini telah dikonfirmasi oleh Staf Khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani, Yustinus Prastowo Yustinus, yang menegaskan pemerintah sudah tidak berutang lagi ke IMF sejak 2006.
"Pemerintah sudah tidak berutang lagi ke IMF sejak Oktober 2006," tegasnya.
Meski tidak lagi memiliki utang ke IMF, tetapi rasio utang terhadap PDB Indonesia per 2024 mencapai 39,3%, berada di atas 20%.
