Komentar tajam dari Refly Harun di channel youtube pribadinya terhadap pernyataan Fahri Hamzah yang menyinggung Anies Baswedan.
Refly Harun mengomentari sindiran yang ditujukan oleh Fahri Hamzah kepada Anies Baswedan.
Fahri Hamzah menyentil individu yang memiliki popularitas tinggi namun menolak untuk bergabung dengan partai politik. Dalam konteks ini, ia secara tidak langsung mengkritik Anies Baswedan.
Fahri Hamzah juga mengungkapakan, “jangan ada orang merasa suci di luar karena dia tidak berpartai tapi begitu ada kekuasaan mendekat ke partai itu kemunafikan yang mesti dihentikan di negeri ini.”
Namun, Refly Harun menyoroti lebih jauh pemikiran Fahri Hamzah. Menurutnya, ada kecenderungan Fahri untuk mengukur orang lain berdasarkan pandangannya sendiri.
"Dia mungkin mengukur dirinya sendiri, makanya Fahri Hamzah berpikir bahwa orang selalu ingin punya kekuasaan, dia tidak percaya kalau orang itu bisa juga memperjuangkan nilai," ungkap Refly.
Refly Harun menepis pernyataan Fahri Hamzah, karena tidak semua orang menginginkan kekuasaan.
“Saya ingin Anies menang bukan karena saya ingin kekuasaannya, tapi saya ingin negeri ini benar, enggak percaya mungkin Fahri,” tegas Refly Harun.
Refly mencontohkan bahwa jika Prabowo misalnya merekrutnya untuk menjadi menteri, jelas dirinya akan menolak.
“Karena saya menganggap dia bukan Man of value, bukan manusia yang punya nilai. karena dia menggunakan segala instrumen untuk menang termasuk instrumen kekuasaan negara,” kritiknya.
Dalam konteks pernyataan Fahri Hamzah, Refly mengkritik penggunaan instrumen kekuasaan dalam politik.
“Fahri Hamzah dia menggunakan instrumen kekuasaan agar partainya lolos, dari sana saya katakan ini dia tidak punya nilai lagi sebagai orang yang berbasis kanan,” jelas Refly Harun.
Disisi lain Refly Harun menilai kritik Fahri Hamzah terhadap Anies Baswedan memang tidak sepenuhnya salah.
“Kritik Fahri Hamzah tidak juga salah Anies harus putuskan, mau terus berjuang di ranah politik maka pilihannya adalah Anda masuk partai politik tertentu tapi kalau tidak ada, buat partai politik sendiri,” tutupnya.