Pengamat politik Rocky Gerung mengungkapkan bahwa oligarki tidak mau disiksa lebih lanjut jika calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan kembali menduduki posisi Gubernur DKI Jakarta.
Pasalnya menurut Rocky Gerung, oligarki sudah tersiksa saat Anies Baswedan menduduki posisi Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2023, padahal saat ini mereka sudah mendapatkan keuntungan dengan kebijakan pemerintahan sekarang.
"Iya memang oligarki itu 5 tahun lalu tersiksa oleh kehadiran Anies sebetulnya, jadi tentu dia enggak mau disiksa lebih lanjut apalagi tadi udah di ijon itu, gedung ini sudah dapat properti ini, gedung dua di sekitar Bank Indonesia udah sebetulnya sudah tanda tangan tinggal akta notarisnya mungkin diterbitkan itu dan atau kontrak 150 tahun," ungkapnya, dikutip populis.id dari YouTube Rocky Gerung Official, Selasa (7/5).
Sementara sebelumnya, dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Kamis (18/4/2024), Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan bahwa Ridwan Kamil menempati posisi elektoral tertinggi untuk Pilkada DKI Jakarta, lalu disusul Anies Baswedan.
“Dinamika elektoral itu tidak statis, sekarang yang paling tinggi namanya Ridwan Kamil, tapi selisihnya tidak jauh sama Mas Anies dalam margin of error,” ucap Burhanuddin, dikutip dari Kompas TV.
Ia mengatakan dinamika elektoral untuk Pilkada DKI Jakarta sangat tinggi, pasalnya pada peringkat pertama hingga kesembilan dalam survei perolehan angka yang didapat masing-masing calon tidak terlampau jauh.
“Kita mendapati satu fenomena di mana Jakarta itu dinamika elektoralnya sangat tinggi, peringkat pertama, kedua hingga peringkat ke-9 itu selisihnya tidak terlalu jauh,” kata Burhanuddin.
“Jadi masih membuka pintu buat siapapun, karena proses nominasi masih berlangsung hingga bulan Agustus, masih jauh dan yang menarik partai-partai di Jakarta juga tidak ada yang sangat dominan (di Pemilu 2024).”