BRUSSELS: Lebih dari 100 jaringan kriminal paling berbahaya di Eropa beroperasi di Belgia, pusat perdagangan narkoba internasional serta jantung politik Uni Eropa, kata para pejabat pada Jumat, ketika penembakan di jalanan meningkat di ibu kota.
Menteri Kehakiman Belgia Paul Van Tigchelt mengatakan geng narkoba berada di balik meningkatnya penembakan jalanan di Brussels tahun ini, dengan enam kasus penembakan terjadi pada bulan Maret saja. Geng-geng dari kota pesisir Perancis, Marseille, berusaha mengisi kekosongan yang tersisa di Brussel setelah penangkapan anggota mafia Albania, katanya.
Sekitar 30 orang ditangkap dalam operasi besar-besaran yang dilakukan polisi federal negara itu pada Februari 2022, media Belgia melaporkan.
Dengan pelabuhan utama di Antwerpen, Belgia merupakan pusat narkoba yang penting.
Media lokal telah melaporkan penembakan dalam beberapa bulan terakhir yang melukai orang yang lewat di kawasan perbelanjaan dan pemukiman di Brussels yang sebelumnya tidak terkait dengan kejahatan tersebut.
Polisi federal menolak mengomentari statistik penembakan di jalan.
Van Tigchelt dan Menteri Dalam Negeri Annelies Verlinden, berbicara pada konferensi pers ketika badan kepolisian Uni Eropa Europol mengatakan telah mengidentifikasi 821 jaringan kriminal paling berbahaya di blok tersebut, dan 25.000 anggotanya, untuk membantu penyelidikan lintas batas.
Separuh dari kelompok tersebut terlibat dalam perdagangan narkoba, kata kepala Europol Catherine De Bolle, sementara 86 persen dari mereka menggunakan bisnis legal untuk mencuci uang. [ARN]