Sebelum memberikan analisis ini perkenankanlah saya menghaturkan ucapan duka dan simpati yang sangat mendalam kepada seluruh keluarga dan kerabat dari 12 (dua belas) korban kecelakaan maut di Tol Cikampek-Jakarta KM 58 kemarin (Senin, 08/04) sekitar pukul 08.15 WIB.
Tentu analisis ini tidak bermaksud menambah duka perasaan keluarga namun setidaknya bisa membantu memberikan tambahan gambaran bagaimana kronologi peristiwa tersebut terjadi.
Analisis ini juga diharapkan tidak mengganggu namun bisa justru membantu analisis yang InsyaaAllah lebih tepat nantinya bila sudah ada hasil dari Alat TAA (Traffic Accident Analysis) yang secara teknis merupakan hasil pindai alat bernama LIDAR (Light Distance and Ranging). LIDAR adalah alat yang merupakan metode pendeteksian objek yang menggunakan prinsip pantulan sinar laser untuk mengukur jarak objek yang ada.
Teknologi ini pertama kali digunakan pada tahun 1960-an untuk keperluan penerbangan, namun sekarang populer untuk sistem pemetaan dan kecelakaan, termasuk yang digunakan oleh Korlantas Polri.
Sumber analisis saya ini berdasar dari hasil dash-cam/kamera di dashboard mobil yang sekarang sudah banyak terpasang di berbagai kendaraan, termasuk yang beredar di sosial-media setelah kejadian tersebut. Tercatat atas nama "Ajril Ainun Najib" yang sudah dipublikasikan juga di berbagai media online.
Tentu copyright video dash-cam ini tetap melekat kepada yang bersangkutan dan kita sedikit boleh bersyukur adanya teknologi rekaman faktual kecelakaan maut tersebut. Inilah salah satu manfaat positif dari teknologi, bukan malah teknologi dipergunakan untuk tujuan negatif, misalnya kecurangan atau kejahatan perhitungan suara.
Berdasarkan rekaman dash-cam tersebut terlihat jelas bahwa (maaf) mobil GrandMax-lah yang mengakibatkan kecelakaan maut tersebut terjadi. Dimana mobil keluaran Daihatsu tersebut dari arah Jakarta menuju Cikampek mengambil lajur contra flow. Namun, rupanya belum diketahui apa penyebabnya, karena disebut-sebut mobil tersebut mengalami masalah dan mengambil jalur ke kanan. Akibatnya mobil GrandMax melawan arus utama dari Cikampek menuju Jakarta di KM 58 tersebut.
Dalam hal ini Bus Primajasa sebenarnya sudah berada di jalur yang benar. Akibatnya melencengnya GrandMax tersebut maka terjadi kondisi adu banteng karena kedua kendaraan melaju kencang dari arah yang berbeda.
Mengapa bisa terjadi kerusakan yang sangat fatal terhadap Daihatsu GrandMax? Dalam rekaman tersebut (sekali lagi maaf) tampak bahwa setelah tertabrak Bus Primajasa di bagian kiri depannya, minibus GrandMax tersebut terhimpit bus dengan besi pembatas jalan sehingga (besar kemungkinan) terlindas sebagian. Himpitan ini yang mengakibatkan terjadinya gesekan yang menimbulkan api yang menyulut tangki bensin dan akhirnya membuat GrandMax terbakar hebat karena struktur dari bodi minibus tersebut.
Maka bisa dilihat setelah kejadian, tampak sisa dari Daihatsu GrandMax menjadi nyaris tidak berbentuk dan tabrakan inilah yang mengakibatkan seluruh korban meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP).
Dalam peristiwa tersebut sebenarnya ada juga kendaraan yang beruntung luput dari kejadian, yakni minibus Toyota Kijang Innova warna putih yang bisa terlepas dari kecelakaan maut. Padahal Minibus berwarna putih tersebut berjalan beriringan dgn bus Primajasa.
Namun, nahas justru dialami Daihatsu Terios putih yang kebetulan tepat dibelakang bus yang tidak bisa melakukan pengereman. Akibatnya Terios ikut menabrak dan terbakar juga di lokasi kejadian. Sebenarnya Terios tersebut masih juga ditabrak oleh kendaraan lain, yakni Travel Isuzu Elf berwarna oranye kemerahan. Namun, pengemudi jasa travel tersebut sigap bisa melepaskan diri setelah menabrak Terios dan selamat meninggalkan lokasi sehingga tidak ikut terbakar.
Kendaraan-kendaraan lain yang juga selamat karena mereka bisa melakukan pengereman di lokasi tersebut, yakni antara lain adalah minibus Toyota Innova Venturer/Xenix warna Putih, Toyota Innova lama warna Hitam dan Isuzu Elf lainnya berwarna Silver.
Semua kendaraan ini sigap bisa melakukan pengereman tepat dibelakang Isuzu Elf pertama yang berhimpitan dengan Daihatsu Terios Putih di belakang Bus Primajasa. Sebenarnya masih ada beberapa kendaraan lain yang mungkin berada di lokasi. Namun, keterbatasan dash-cam hanya merekam dalam sudut wideangle 120° di depannya.
Beruntung juga kendaraan-kendaraan lain berjarak cukup jauh dan aman di belakang karena arus dari Cikampek ke Jakarta tidak sepadat arus mudik dari Jakarta ke Cikampek.
Sekali lagi tanpa bermaksud mendahului penyelidikan resmi, analisis dash-cam ini tentu akan sangat bisa memberikan gambaran mendekati obyektif tentang peristiwa memilukan yang kemarin terjadi di Tol Cikampek-Jakarta KM 58 tersebut.
Siapa yang salah dan benar kelak hukum yang menentukan. Tetapi setidaknya bisa diperoleh bukti otentik dari video faktual di lokasi sebelum analisis menggunakan TAA berbasis LIDAR yang lebih akurat.
Tentu akan lebih baik lagi apabila didapatkan rekaman lain dari berbagai dash-cam yang mungkin terpasang di kendaran-kendaraan yang saya sebuntukan diatas. Kendaraan-kendaraan tersebut adalah pihak yang terlibat langsung di kejadian.
Jadi pelajaran berharga yang bisa didapat dari kecelakaan maut ini selain evaluasi menyeluruh kebijakan contra flow yang hanya dibatasi dengan plastic-cone temporer, juga himbauan pemasangan dash-cam terutama di mobil-mobil yang dipergunakan untuk mengangkut penumpang umum, misalnya jasa travel atau bus. Karena bilamana (kita tidak ingin kejadian sama terulang) ada kejadian serupa, peranan dash-cam tentu akan sangat membantu pihak berwajib melakukan analisis lebih tepat dan terinci lagi.
Merk dash-cam kini sudah banyak dipasaran misalnya PapaGo, Garmin, WayWay dan sebagainya. Harga mulai dari Rp1.5 juta sampai Rp5 jutaan, dan sudah disertai socket untuk penyimpanan di dalam mini/SD-card yang bisa diisi sampai kapasitas tertentu.
Kesimpulannya, teknologi memang InsyaaAllah bisa sangat membantu bilamana tujuan pemasangannya dan penerapannya tepat, misalnya dash-cam di peristiwa kecelakaan maut KM 58 kemarin.
Namun teknologi bisa juga seperti Kotak Pandora yang berisi hal negatif bagi manusia bila memang dibuat untuk tujuan dan aplikasi yang kurang baik. Saya sudah membuat tulisan-tulisan saya sebelumnya tentang SIREKAP di Pemilu 2024.
And, last but not least, manusia diberi akal dan pikiran oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, oleh sebab itu manfaatkanlah sebaik-baiknya untuk kemaslahatan bukan kemudharatan.