Massa aksi mengatasnamakan Koalisi Penyelamat Demokrasi dan Forum Pejuang Purnawirawan Indonesia berunjuk rasa di depan Kantor KPU di tengah-tengah rekapitulasi perolehan suara Pemilu 2024.
Massa aksi mulai berkumpul di depan kantor KPU sekitar pukul 14.00 WIB. Mereka turut membawa spanduk besar bertuliskan “Tumbang & Adili Jokowi”.
Selain itu, mereka juga turut membawa atribut-atribut lainnya seperti kentungan dan ikat kepala merah-putih.
Imbas dari adanya unjuk rasa tersebut, kedua ruas jalan Imam Bonjol ditutup dan dipasangkan pembatas atau barrier kawat berduri oleh pihak Kepolisian. Polisi juga berjaga-jaga antisipasi terjadi kericuhan.
Salah satu massa aksi, adalah eks Danjen Kopassus, Mayjen Purn Soenarko. Ia turut memberikan orasi dari atas mobil komando. Ia menuntut agar KPU menghentikan penghitungan suara.
“Mengingatkan kepada KPU agar menghentikan perhitungan suara curang. Untuk itu mereka harus mau diaudit forensik,” kata Soenarko di Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Senin (18/3).
“Karena kita sudah tahu kecurangan dari Sabang sampai Merauke sudah terbuka,” ujar Soenarko yang pernah ditahan dalam kasus dugaan makar pada masa Pilpres 2019 ini.
Selain itu, Soenarko juga mengatakan KPU telah berbuat curang dalam menyelenggarakan Pemilu 2024.
Ia mengatakan akan terus berunjuk rasa hingga aspirasinya didengar.
“Sutradara kecurangan ini adalah Jokowi, KPU itu hanya operator,” pungkas Soenarko yang pada Pilpres 2019 berada di pihak Prabowo-Sandiaga ini.