MANILA: Filipina pada Rabu mengatakan bahwa Iran telah membebaskan 18 awak kapal tanker minyak warga Filipina yang disita di Teluk Oman pada Januari.
Angkatan Laut Iran telah menaiki kapal St. Nikolas milik Yunani, yang membawa 19 awak, di lepas pantai Oman. Satu-satunya anggota kru Yunani dibebaskan pada minggu berikutnya.
Teheran mulai membebaskan awak kapal asal Filipina secara bertahap pada akhir Januari setelah awak kapal pengganti direkrut dari Rusia dan negara-negara lain, kata Wakil Menteri Luar Negeri Filipina Eduardo de Vega kepada AFP.
“Mereka bukan sandera... tapi mereka tidak diizinkan pergi tanpa penggantinya,” kata de Vega tentang kru Filipina.
Awak Filipina yang terakhir kembali ke Manila minggu lalu, tambahnya.
Kapal berbendera Kepulauan Marshall itu membawa 145.000 ton minyak dari Irak dan menuju Turkiye ketika disita. Kapal ini berlabuh di sekitar pelabuhan Bandar Abbas di Iran.
Media pemerintah Iran mengatakan penyitaan itu sebagai pembalasan atas “pencurian” minyak Iran oleh Amerika Serikat dari kapal tanker yang sama, yang pada saat itu bernama Suez Rajan.
Teheran telah merespons dengan tindakan balasan di masa lalu setelah penyitaan pengiriman minyak Iran.
Sanksi AS yang melumpuhkan, yang diterapkan kembali setelah Washington menarik diri dari perjanjian nuklir penting pada tahun 2018, menargetkan penjualan minyak dan petrokimia Iran dalam upaya mengurangi ekspor energi Iran.
Manila masih mengupayakan pembebasan 17 warga Filipina yang disandera oleh kelompok Houthi yang didukung Iran di Yaman pada bulan November setelah pemberontak menyita kapal mereka di Laut Merah.
Dalam insiden terpisah, dua awak kapal asal Filipina tewas dan tiga lainnya terluka dalam serangan rudal Houthi terhadap kapal mereka di Teluk Aden pada 6 Maret.
Houthi mulai menyerang kapal-kapal di Teluk Aden dan Laut Merah pada November lalu, a kampanye yang mereka katakan dimaksudkan untuk menandakan solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza.
De Vega mengatakan Manila “terdorong oleh perkembangan seperti resolusi PBB yang menyerukan gencatan senjata di Gaza.”
“Mudah-mudahan ada perdamaian di Timur Tengah dan Houthi membebaskan mereka (pelaut Filipina),” ujarnya. [ARN]